TEMPO.CO, Washington – Referendum Crimea sudah digelar. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar warga Crimea, yakni sekitar 95,5 persen, menyatakan ingin bergabung dengan Rusia. Namun, Amerika Serikat justru menolak mentah-mentah hasil referendum tersebut.
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama menyatakan tidak akan mengakui referendum Rusia. Bahkan, Obama bersumpah akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.
Baca Juga:
“Hasil itu tidak akan pernah diakui oleh AS dan masyarakat internasional,” kata Obama dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu, 16 Maret 2014, seperti dikutip Xinhua.
Dalam pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon, Obama menyampaikan bahwa pemungutan suara yang dilakukan telah melanggar konstitusi di Ukraina. Selain itu, AS juga merasa bahwa referendum tersebut dilakukan di bawah tekanan intervensi dari militer Rusia.
Akibat masalah ini, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengancam akan mengambil langkah serius dala melawan Rusia, bersama dengan rekan Uni Eropa lainnya. Washington juga dikabarkan telah membatalkan pembicaraan perdagangan dan pertuKaran militer dengan Rusia.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Terpopuler
Siapa yang Berkomunikasi Terakhir di Kokpit MH370?
Malaysia Airlines 'Kucing-kucingan' Hindari Radar
Polisi Sebut Pilot MH370 Fans Anwar Ibrahim
Posisi Malaysia Airlines Sempurna untuk Hilang