TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berencana menelepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna meminta bantuan dalam pencarian pesawat Boeing 777-200 milik maskapai Malaysia Airlines (MAS) yang hilang.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, saat ditemui Tempo di kantornya, Senin, 17 Maret 2014. "Kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia menyampaikan bahwa Perdana Menteri Najib Razak akan menelepon langsung Presiden RI dan juga presiden dan perdana menteri negara tetangga lainnya yang diperkirakan dilewati pesawat Malaysia Airlines," kata Hermono, mengacu pada pernyataan Wakil Menlu Malaysia Hamzah Zainuddin.
Menurut Hermono, pemerintah Malaysia juga menyampaikan informasi terbaru ihwal analisis forensik atas citra satelit, khususnya satelit Inmarsat. Dari analisis satelit tersebut dipastikan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 masih terbang selama beberapa jam setelah terakhir terdeteksi radar militer pada pukul 2.15. "Namun demikian, data satelit tidak dapat menentukan ke arah mana pesawat tersebut terbang," ujarnya.
Pesawat diperkirakan dikemudikan oleh orang yang sudah sangat paham secara detail Boeing 777-200 dan memang sengaja menghindari radar negara-negara yang dilaluinya. Jika terbang ke koridor utara, pesawat diperkirakan melalui Thailand, Laos, Cina, Myanmar, Vietnam, Kirgistan, Uzbekistan, Kazakstan, Turkmenistan, India, Pakistan, dan Bangladesh. Sedangkan jika melalui koridor selatan, pesawat itu diprediksi melalui Indonesia dan Australia.
Karena itu, lanjut Hermono, pemerintah Malaysia meminta bantuan Indonesia dan negara lain untuk ikut mencari pesawat Malaysia Airlines, dia ntaranya dengan berbagi citra satelit dan rekaman radar pada Sabtu, 8 Maret 2014, dari pukul 2.15 hingga pukul 09.00.
Malaysia juga meminta izin untuk mencari pesawat itu di wilayah darat dan laut Indonesia dengan pimpinan tim dari Indonesia. Selain itu, Malaysia juga meminta Indonesia untuk memberikan profil seluruh penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 asal Indonesia.
Hermono menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyampaikan permintaan Malaysia kepada pihak terkait di Tanah Air, sekaligus mengusulkan kepada Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan untuk mengadakan rapat guna menjawab permintaan Malaysia.
MASRUR
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...
Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka
Prabowo Sempat Dilarang Berikan Topi ke Kader
Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis