TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudoyono menginstruksikan Kepolisian Daerah Riau supaya menangkap pelaku pembakaran lahan. Sampai hari ini, ada 65 tersangka yang ditangkap, yang sebagian besar adalah warga setempat dan petani. Hanya ada satu tersangka yang berasal dari korporasi, yakni PT Nasional Sagu Prima di Kepulauan Meranti. (Baca: SBY: Alhamdulillah Riau Bebas Asap)
"Semua tersangka saat ini diamankan kepolisian resor setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Guntur Aryo Tejo, Senin, 17 Maret 2014. Para tersangka kini ditangani beberapa kepolisian resor, yakni Bengkalis, Indragiri Hilir, Pekanbaru, Siak, Rokan Hilir, Pelalawan, Meranti, dan Dumai.
Menurut Guntur, Polda Riau telah membentuk tim khusus, yakni Pemburu Pembakar Hutan dengan anggota 558 personel gabungan Polri, Kejaksaan, dan TNI yang dibagi dalam sembilan tim. Masing-masing tim berjumlah 62 personel. Sembilan regu disebar di dua wilayah, yakni lima tim di Bengkalis, tepatnya di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, dan empat tim di Pelalawan, Taman Nasional Teso Nillo.
"Tim Pemburu Pembakar Hutan saat ini masih di lapangan melakukan penyisiran di lokasi kebakaran," kata Guntur. Untuk tersangka dari perusahaan, polisi melakukan penyidikan dan memeriksa sejumlah saksi, baik dari perusahaan maupun masyarakat. Polisi sudah menetapkan tersangka terhadap korporasi, tapi masih menyelidiki pihak manajemen yang paling bertanggung jawab atas kebakaran tersebut. (Baca: Walhi: SBY Telat Atasi Asap Riau)
Sebelumnya, Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Asap mengatakan sejumlah titik api ada di 12 lahan konsesi perusahaan. Namun, sejauh ini, baru satu perusahaan yang sudah menjadi tersangka, yakni PT NSP. Polisi masih melakukan penyelidikan ke sejumlah perusahaan yang terindikasi ada kebakaran lahan di lahan konsesinya. "Untuk perusahaan lainnya masih dalam penyelidikan," katanya.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler:
Polisi Sebut Pilot MH370 Fans Anwar Ibrahim
PM Razak Sebut Pilot MH370 Sengaja Ubah Jalur
Polisi Periksa Simulator di Rumah Pilot Malaysia Airlines