TEMPO.CO, Sidoarjo - Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sidoarjo, Burhanuddin, akan mengusut dugaan politik uang yang dilakukan Gatot Sutantra, calon legislator dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Menurut Burhanuddin, tindakan Gatot telah melanggar peraturan pemilu. "Saya akan tindaklanjuti dan mengklarifikasi tindakan tersebut, jika memang menyalahi aturan maka akan ada sanksinya," kata Burhan kepada Tempo, Senin, 17 Maret 2014.
Aksi sebar uang Gatot terjadi dalam kampanye terbuka di area parkir timur Gelora Delta Sidoarjo, Ahad kemarin, 16 Maret 2014. Di tengah semarak hiburan musik dangdut, calon anggota DPRD Jawa Timur ini "membuang" ratusan lembar uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 5 ribu ke tengah massa yang sedang berjoget. Tindakan Gatot diikuti rekannya, Heru, caleg DPRD Sidoarjo.
Sontak para remaja tanggung yang mendominasi peserta kampanye itu langsung menghentikan goyangan mereka dan berebut rezeki nomplok itu. Padahal, kata Burhanuddin, aturan pemilu sudah jelas melarang pemberian uang dalam kampanye.
Burhanuddin mengatakan akan mengkaji jenis sanksi yang akan dijatuhkan kepada dua kader Hanura itu. Bila terbukti melanggar, kata dia, mereka akan dikenai sanksi administrasi dan pidana. "Kami akan kaji lagi," katanya.
Adapun Gatot Sutantra membantah bahwa dia sengaja melakukan praktek politik uang. Dia berdalih dengan mengatakan bahwa saat itu dia hanya ingin membagi-bagi rezeki. "Bukan politik uang, dong. Kalau politik uang, saya memberi uang ke mereka dan meminta mereka untuk memilih saya. Tujuan saya hanya ingin masyarakat senang datang ke kampanye Hanura," katanya.
Selain diwarnai aksi tebar duit, kampanye yang dihadiri calon wakil presiden Hary Tanoesoedibjo itu juga melibatkan anak-anak kecil yang memakai kaos Hanura. Burhanuddin mengaku sedang mengumpulkan bukti dan saksi soal keterlibatan anak-anak ini.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...
Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka
Prabowo Sempat Dilarang Berikan Topi ke Kader
Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis