TEMPO.CO, Banyuwangi - Tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur, Sihatul Alfiyah, 24 tahun, hingga saat ini masih terkatung-katung di Taiwan. Padahal, ibu satu anak itu hanya bisa berbaring karena sempat mengalami koma sejak 22 September 2013 akibat disiksa majikannya.
Suami Sihatul, Suhandi, menunggu kepastian pemulangan istrinya. Apalagi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sudah menyanggupi dan menjanjikan akan memulangkan Sihatul ketika mereka bertemu Suhandi Rabu, 12 Maret 2014 lalu.
Sebelumnya, BNP2TKI telah memberangkatkan Suhandi untuk menjenguk istrinya di Taiwan selama sebulan sejak 11 Februari-11 Maret 2014.
Baca Juga:
Menurut Suhandi, istrinya sudah sadar dari koma meskipun masih terbaring lemah di Min An Road, Distrik Baihe, Kota Tainan. Suhandi memastikan tempat itu bukan rumah sakit, melainkan panti jompo. "Hanya istri saya yang muda. Penghuni lain usianya tua-tua," kata Suhandi kepada Tempo, Selasa, 18 Maret 2014.
Keterangan dokter di Taiwan yang diperoleh Shandi menyebutkan Sihatul bisa dibawa pulang dan menjalani perawatan di Indonesia.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi Alam Sudrajat mengatakan pemerintah Banyuwangi berupaya memfasilitasi kepulangan Sihatul. Bahkan, pada 10 Maret 2014 lalu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah menjenguk Sihatul di Taiwan.
Menurut Alam, pemerintah Banyuwangi akan berkordinasi dengan BNP2TKI untuk mempercepat pemulngan Sihatul, sekaligus menyiapkan rumah sakit sebagai tempat perawatan Sihatul di Banyuwangi. "Kami sudah mendapat kuasa dari keluarga untuk mengurus kepulangan Sihatul," ujar Alam.
Sihatul berangkat ke Taiwan melalui perusahaan pengerah tenaga kerja, PT Sinergi Bina Karya, yang beralamat di Malang, Jawa Timur. Di Taiwan, Sihatul bekerja sebagai buruh di peternakan sapi perah di Tainan City, Taiwan.
Sihatul mengurus 300 ekor sapi perah seorang diri, mulai dari memberi pakan, membersihkan kandang dan memerah susu. Tugas berat itu mulai dikerjakannya sejak pukul 03.00 hingga pukul 22.00 wakrtu setempat.
Sejak 22 September 2013, Sihatul terbaring koma karena disiksa majikannya. Awalnya Sihatul dirawat di Chi Mei Medical Centre, di Liouying, Taiwan. Hasil diagnosis memperlihatkan ada luka pada bagian belakang kepala Sihatul akibat benturan benda tumpul. Namun kemudian Sihatul dipindahkan ke panti jompo, di Min An Road, Distrik Baihe, Kota Tainan.
IKA NINGTYAS