Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tergiur Label MUI, Nasabah Tertipu Investasi Emas  

image-gnews
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (dua kanan) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan (kiri). ANTARA/Reno Esnir
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (dua kanan) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan (kiri). ANTARA/Reno Esnir
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin berjanji membantu para nasabah korban PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) sampai mendapatkan kembali uang yang telah disetorkan. "Majelis Ulama Indonesia akan membentuk task-force untuk mendampingi forum nasabah GTIS," katanya saat menemui puluhan nasabah korban investasi bodong GTIS di kantor pusat MUI, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2014. 

Pembentukan tim pendampingan, menurut Din, merupakan bentuk tanggung jawab moral MUI yang telah menerbitkan sertifikat halal untuk GTIS pada 2011. "Kami membuka diri, silakan mengadu, akan kami diskusikan untuk mencari penyelesaian terbaik."

Pada Selasa siang tadi, kantor pusat MUI di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, digeruduk 80 orang yang menjadi korban investasi bodong GTIS. Mereka berasal dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Awalnya, mereka berencana berdemonstrasi.

Skandal penipuan GTIS terungkap setelah dua petinggi perusahaan investasi itu, Michael Ong dan Edward Soong, kabur meninggalkan Indonesia dengan membawa uang nasabah sejumlah Rp 1 triliun pada 2013. Keduanya adalah warga negara Malaysia. Diduga ada ratusan nasabah GTIS di seluruh Indonesia yang menjadi korban. (Baca: DPR Tagih Janji MUI dalam Kasus GTIS)

Adik Imam Santoso, 40 tahun, koordinator nasabah, menilai MUI terlibat dalam skandal ini. "Mereka harus bertanggung jawab," katanya. Imam yang geram dengan sikap MUI berencana melempari kantor MUI dengan telur dan pakaian dalam perempuan.

Para nasabah itu tiba di kantor MUI pukul 10.00 WIB. Adapun Din dan pimpinan MUI sedang menggelar rapat di lantai lima gedung MUI. Din berjanji akan menerima nasabah GTIS seusai rapat. Namun, hingga pukul 13.00 WIB, tak ada tanda-tanda pimpinan MUI akan menemui para nasabah. Karena tak sabar, para nasabah menyerbu masuk kantor MUI dan langsung naik ke lantai lima, tempat pimpinan MUI menggelar rapat.

Puluhan nasabah itu menunggu Din di depan ruang rapat. Berdesakan di lorong yang sempit dan pengap, mereka sabar menunggu. Sejumlah anak yang dibawa orang tuanya menangis dan rewel karena kegerahan. Setengah jam kemudian, Din menemui mereka.

Dalam pertemuan itu, perwakilan nasabah menyampaikan unek-unek mereka. Sebagian nasabah menuduh MUI berperan dalam penipuan ini. "Kami mendapatkan fakta, Yayasan Dana Dakwah Pembangunan yang dinaungi MUI menerima dana dari GTIS," ujar Roger, 45 tahun, salah satu nasabah. "PT GTIS juga mencantumkan pengurus MUI sebagai anggota direksi dan pengawas bidang syariah di perusahaan itu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Santoso, salah satu nasabah, menilai gara-gara sertifikat halal MUI melekat pada bisnis GTIS, para nasabah percaya akan keamanan bisnis GTIS. "Kami menanamkan modal dan membeli emas di GTIS karena ada label halal dan logo syariah MUI," katanya di depan Din dan para petinggi MUI. Tak hanya itu, surat invoice yang diterbitkan GTIS juga mencantumkan logo MUI. "Kami semakin yakin."

Din membantah tudingan MUI bersekongkol dengan GTIS. "MUI sebatas menerbitkan sertifikat halal, berhenti sampai di situ," katanya. Din meyakinkan nasabah itu bahwa MUI akan turun tangan dalam masalah ini. "MUI tak tinggal diam."

Adapun dugaan adanya aliran dana dari GTIS ke Yayasan Dana Dakwah Pembangunan MUI dan pemberian saham emas (gold-share) sebesar 10 persen ke yayasan itu juga ditampik Din. "Kami sudah membekukan Yayasan Dana Dakwah Pembangunan karena yayasan itu tidak memperbaharui diri sejak 2011 silam, aliran dana dan saham dari GTIS pun kami tolak," ujarnya.

Sementara itu Ketua MUI Bidang Produk Halal Amidhan Shaberah yang juga hadir dalam pertemuan itu membantah dirinya punya peranan dalam kegiatan operasional GTIS ataupun menjadi anggota direksi perusahaan itu. "Agustus 2011, saya diundang GTIS untuk meresmikan produk syariah mereka, itu saja," ujarnya. (LIhat: Ada Petinggi MUI di Balik Patgulipat Label Halal

Menurut Amidhan, GTIS telah memenuhi syarat syariah menjual produk emas. Amidhan sempat mengkonfirmasikan adanya rencana aliran dana dari GTIS ke yayasan di bawah MUI. "Tapi pengurus MUI menolak," katanya. Amidhan mengatakan tidak mengenal kedua petinggi GTIS, Michael Oong dan Edward Soong.

Pada akhir pertemuan, Din berjanji, kelompok kerja yang dibentuk MUI untuk mendampingi para nasabah akan mulai bekerja pada pekan depan. "Ayo pekan depan kita bareng-bareng ketemu Kepala Polri, silakan mengadu ke sana," katanya disambut tepuk tangan nasabah. "Kalau mau mendatangi kantor GTIS juga, insya Allah saya akan menemani."

PRAGA UTAMA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswi Ditangkap karena Penipuan Tiket Coldplay, Polisi: Tersangka Tunggal

1 hari lalu

Mahasiswi inisial DA, tersangka penipuan tiket  Coldplay Rp 1,2 miliar di Polres Metro Jaksel, Selasa, 26 Maret 2024. ANTARA/Khaerul Izan
Mahasiswi Ditangkap karena Penipuan Tiket Coldplay, Polisi: Tersangka Tunggal

Dalam kasus penipuan tiket Coldplay ini, korban melakukan 30 kali transaksi pemesanan tiket kepada DA sejak April hingga November 2023,.


10 Strategi dan Persiapan Magang di Luar Negeri Supaya Terhindar dari Kejahatan Perdagangan Orang

1 hari lalu

Ariel Syalia Prananda, mahasiswa komunikasi Unair saat magang selama 4 bulan di kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Indonesia. Dok. Unair
10 Strategi dan Persiapan Magang di Luar Negeri Supaya Terhindar dari Kejahatan Perdagangan Orang

Program magang di luar negeri menjadi modus sekelompok orang melakukan kejahatan perdagangan orang.


Polda Metro Jaya Ungkap Penipuan Haji Furoda, Korban Rugi Rp 563 Juta

2 hari lalu

Ilustrasi Ibadah Haji. Getty Images
Polda Metro Jaya Ungkap Penipuan Haji Furoda, Korban Rugi Rp 563 Juta

Dirkrimsus Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan pemberangkatan Haji Furoda atau haji undangan resmi dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.


UNJ Bakal Ambil Langkah Hukum Kasus Ferienjob, Merasa Ditipu Soal Magang di Jerman Diduga TPPO

5 hari lalu

Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 31 Agustus 2017. TEMPO/Rizki Putra
UNJ Bakal Ambil Langkah Hukum Kasus Ferienjob, Merasa Ditipu Soal Magang di Jerman Diduga TPPO

UNJ menyatakan Sihol Situngkir dan PT SHB menyebut ferienjob itu adalah program magang mahasiswa.


Kejagung Tangkap Buron Penipuan Emas Batangan Fiktif dengan Kerugian Rp 3,7 Miliar, Suami Masih DPO

7 hari lalu

Ilustrasi buronan
Kejagung Tangkap Buron Penipuan Emas Batangan Fiktif dengan Kerugian Rp 3,7 Miliar, Suami Masih DPO

Tim tangkap buron Kejaksaan Agung menangkap terpidana penipuan itu di kediamannya di Bekasi Selatan.


Kasus 3 Debitur LPEI Naik Penyidikan, KPK Temukan Kerugian Negara Lebih Besar daripada Laporan Sri Mulyani

8 hari lalu

Dua Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron dan Alexander Marwata (kiri), memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK melakukan penyelidikan setelah menerima laporan resmi dari aduan masyarakat pada 10 Mei 2023, terkait laporan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke Jampidsus Kejaksaan Agung RI. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus 3 Debitur LPEI Naik Penyidikan, KPK Temukan Kerugian Negara Lebih Besar daripada Laporan Sri Mulyani

Karena ada perbedaan, KPK akan berkoordinasi dengan Kejagung tentang nama perusahaan debitur LPEI, yang diduga melakukan penipuan.


Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

8 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

Guru Besar UGM Prof Koentjoro dapat teror usai turut aksi Kampus Menggugat. Pesan dari seseorang semula gunakan logo KPK, terlacak lokasinya di Batam.


Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

9 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.


Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

10 hari lalu

Ilustrasi Robot trading. ANTARA/Pixabay/aa
Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

Kegiatan BBH Indonesia dan Smart Wallet dihentikan karena terindikasi penipuan dan tak berizin otoritas terkait.


Waspada, Ada Penipu Mengaku sebagai Deputi Penindakan KPK Rudi Setiawan Minta Transfer Uang

14 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah Sidoarjo, Ari Suryono resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024. KPK kembali resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap tersangka baru, Ari Suryono, sebelumnya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati, telah ditahan setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo.  TEMPO/Imam Sukamto
Waspada, Ada Penipu Mengaku sebagai Deputi Penindakan KPK Rudi Setiawan Minta Transfer Uang

KPK mengungkap ada penipu yang mengaku sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Rudi Setiawan meminta transferan uang.