TEMPO.CO, Tulungagung - Seorang laki-laki paruh baya mencoba menerobos barikade penjagaan polisi di Stadion Rejoagung, Tulungagung--lokasi kampanye Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa, 18 Maret 2014. Menaiki sepeda motor, lelaki berjaket hitam mengenakan helm itu mencoba memasuki pintu stadion yang dijaga ketat oleh aparat.
Tiba-tiba, sepeda motor bebeknya dipacu ke arah pintu stadion. Dua anggota Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, sontak mengejar dan memperingatkannya agar kembali. Bukannya berhenti, pria ini tetap melaju sambil berteriak-teriak. Tak jelas yang dikatakannya, kecuali kata "PKI". Pun, belum jelas apakah PKI yang dia maksud adalah Partai Komunis Indonesia. (Baca: Kampanye SBY Dikemas Menjadi Pesta Rakyat).
Ketika posisinya hanya berjarak 5 meter dari pintu masuk, seorang polisi menghadangnya sambil mencabut kunci motornya. "Saya rakyat yang berhak bertemu presiden," teriaknya kepada polisi itu. Setelah diperingatkan, pria itu akhirnya bersedia mengalihkan sepeda motornya ke tempat lain. Seketika, pengamanan di pintu masuk diperketat. (Baca: Loyalis Anas Boikot Kampanye SBY di Tulungagung).
Selang setengah jam, lelaki itu digelandang polisi ke Markas Polsek Kedungwaru, yang lokasinya tak jauh dari stadion. Polisi merangkulnya dengan berjalan kaki. Menurut salah seorang anggota polisi, pria tersebut kembali berteriak-teriak di luar stadion, sehingga memicu perhatian warga dan orang yang lalu lalang. (Baca juga: Besok, SBY Kampanye di Jawa Timur).
"Saya suruh masukkan ke sel saja. Kalau sampai masuk ke stadion, wassalam dia," kata seorang polisi yang berpakaian batik. Menurut polisi itu, lelaki tersebut tampak labil kondisi kejiwaannya. Sebab, sehari sebelumnya, menurut polisi itu, dia juga mengamuk di pengadilan.
HARI TRI WASONO