TEMPO.CO, Tulungagung - Seorang simpatisan Partai Demokrat meninggal dunia dalam perjalanan menuju lokasi kampanye terbuka di Stadion Rejoagung, Kabupaten Tulungagung, siang tadi. Kampanye itu dihadiri juru kampanye Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Demokrat.
SBY, yang datang sekitar pukul 15.00 WIB atau molor dua jam dari rencana, membuka orasinya dengan mengajak seluruh kader dan simpatisan Demokrat berdoa bersama. Ajakan membaca Al-Fatehah ini dilakukan setelah mengumumkan kabar kematian seorang simpatisan Demokrat bernama Sugeng Prayitno. “Seharusnya almarhum bersama kami saat ini,” kata SBY di depan kadernya, Selasa, 18 Maret 2014.
Menurut SBY, korban meninggal dalam perjalanan dari Trenggalek menuju Tulungagung. Di dalam bus yang membawanya, tiba-tiba dia meninggal dunia.
Tak lama setelah berdukacita, SBY memulai orasinya dengan memamerkan prestasi pemerintah selama sepuluh tahun terakhir. Menurut dia, seluruh indeks kesehatan, kemakmuran, dan pendidikan berkembang pesat dalam pemerintahannya. Bahkan, karena kerja keras partainya pula, Indonesia bisa menduduki peringkat ke-16 sebagai negara termakmur di dunia. “Apakah kalian rela program prorakyat ini dibuang?” teriak SBY.
Jika menginginkan negara tetap maju dan terus membaik, Demokrat harus kembali memenangi kursi pemerintah. Dia juga berjanji di depan kadernya tak akan meninggalkan Partai Demokrat seumur hidup. “SBY kader Demokrat selamanya, karena ini rumah kami,” kata SBY, lalu mengajak para kader menyanyikan lagu God Bless berjudul Rumah Kita.
Seusai bernyanyi bersama penyanyi Rio Febrian, SBY melanjutkan kembali orasinya. Didampingi Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, SBY menegaskan sikap partainya yang mendukung penuh kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi. Orasi itu pun berakhir dengan menyanyikan lagu Tendangan dari Langit yang dipopulerkan grup band Kotak.
Untuk menarik perhatian penonton, SBY dan Ani membagi-bagikan bola bergambar Partai Demokrat. Para kader pun saling berebut bola meski rintik hujan mengguyur mereka.
Menjelang kehadiran SBY di tempat itu, jumlah simpatisan dan kader Demokrat terus bertambah. Hingga acara usai, diperkirakan sebanyak sepuluh ribu kader berkumpul di tengah lapangan. Jumlah itu lebih kecil dari target pengurus DPC Demokrat Tulungagung untuk membirukan stadion dengan kekuatan 30 ribu kader.
HARI TRI WASONO