TEMPO.CO, Sumenep - Nahas menimpa Eko Sugiyono, 35 tahun. Panitia Pengawas Lapangan Pulau Paliat, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, itu babak belur dikeroyok massa. Saat kejadian, Eko sedang bertugas mengawasi kampanye tertutup calon legislator Partai Bulan Bintang (PBB) berinisial BA. "Penganiayaan ini diduga karena perintah BA," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sumenep Zamrod Khan, Selasa, 18 Maret 2014.
Penganiayaan tersebut, kata Zamrod, bermula saat Eko menanyakan kepada Nasir, tuan rumah kampanye tertutup BA, apakah dia termasuk tim sukses caleg itu. Nasir menjawab bahwa dirinya bukan tim sukses karena posisinya sebagai perangkat desa. "Tapi mertua saya (yang tim sukses)," kata Nasir ditirukan Zamrod.
Perbincangan antara Eko dan Nasir itu didengar BA. Sambil bersungut-sungut BA langsung menanyakan kepada Eko apa kapasitasnya menanyakan hal seperti itu. Saat Eko mengaku sebagai pangawas pemilu, BA mendadak emosi dan meminta Eko tidak ikut campur karena acaranya tertutup.
Menurut pengakuan korban, kata Zamrod, setelah itu BA memberikan isyarat kepada anak buahnya agar menyeret Eko keluar. Di luar, anak buah BA memukuli Eko hingga mengalami luka di kepala. Jumlah pengeroyok sekitar tujuh orang. "Penganiaya juga mengeluarkan pisau, tapi tidak kena," tuturnya.
Akibat penganiayaan itu, Eko mengalami luka robek di bibir, lebam kepala bagian belakang, serta lecet di betis dan mata kirinya. Kasus ini, kata Zamrod, telah dilaporkan ke Kepolisian Sektor Sapeken. Selain itu, kasus ini dilaporkan ke Panwaslu dan Polda Jatim.
"Harus diusut, ini premanisme," kata Zamrod. Adapun BA hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi atas kebenaran penganiayaan tersebut.
MUSTHOFA BISRI