TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sedang mengkaji kemungkinan Ibu Kota memakai mode transportasi Metro Kapsul. "Sudah ada pabriknya. Pak Jokowi mau lihat," katanya, Selasa 18 Maret 2013. (Baca: Jokowi Masih Persoalkan Rencana Bisnis Monorel)
Ahok menyebut saat ini sedang mempelajari dokumen business plan yang diserahkan pihak swasta kepadanya. Menurut dia, investasi monorel lebih murah dan memuat penumpang lebih banyak dari monorel yang sedang dibahas sekarang.
Ia menggambarkan jalur Metro Kapsul lebih kecil. "Mirip teknologi di Bandara Changi (Singapura). Wika kayanya sudah bisa bikin itu." Namun, Ahok tidak mau mengungkap nama pihak swasta yang menyodorkan ide ini. "Swasta," katanya singkat.
Sebelumnya, Jakarta berencana memulai kembali proyek transportasi masal berupa monorel. Namun sejak ground-breaking Oktober 2013 lalu, belum ada kemajuan pembangunan yang berarti. (Baca: Tanpa Perjanjian Baru, Proyek Monorel Akan Disetop dan Revisi Klausul Mundur Maret, PT JM Tak Keberatan)
DKI Jakarta mendapat alternatif transportasi massal baru untuk diterapkan. Transportasi tersebut adalah Metro Kapsul, sejenis dengan monorel. Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, transportasi massal tersebut memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan monorail. "Ada monorail yang lebih murah," kata dia Senin 17 Maret 2014. Namun, kata Jokowi, bukan berarti proyek monorail yang sedang dalam proses pembahasan perjanjian kerja sama baru akan dibatalkan. "Urusan batal apa? Kan urusan kami bukan hanya blueline atau greenline, masih banyak yang lain."
Jokowi mengatakan, saat ini terkait transportasi massal tersebut masih dipelajari oleh pihaknya. "Saya sudah minta Pak Wagub untuk pelajari," kata dia. Jokowi belum bersedia menyebutkan pihak swasta yang menawarkan proyek ini.
Proyek transportasi baru ini mampu mengangkut penumpang lebih banyak daripada monorel, yaitu sebanyak 1.800 penumpang per jam. Selain itu, dia pun menyebutkan bahwa investasi proyek ini lebih murah. (Baca:Jalur Monorel Blue Line Selesai dalam Tiga Tahun)
ATMI PERTIWI | NINIS CHAIRUNNISA