TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono meminta pihak berwenang untuk membuktikan secara tepat dan benar terkait kebakaran hutan di sejumlah titik di Provinsi Riau. Selama ini, dia mendengar sejumlah tudingan bahwa kebakaran hutan mayoritas terjadi di areal lahan perkebunan. (baca:Gara-gara Kabut Asap, 58 Ribu Warga Sakit)
"Klaim-klaim seperti itu perlu dibuktikan dulu di lapangan, perlu dikaji dulu secara matang," kata Suswono ketika ditemui di Kementerian Pertanian, Rabu, 19 Maret 2014.
Suswono mengatakan, berdasarkan fakta di lapangan, justru yang banyak terbakar adalah hutan-hutan yang mengarah pada hutan lindung. "Jadi, tidak bisa klaim-klaiman (kebakaran hutan terjadi di lahan perkebunan) seperti itu."
Menurut dia, masyarakat di sekitar hutan biasa membakar untuk membuka lahan merupakan suatu kearifan lokal. "Dia memang membakar, tapi batasan-batasannya sempit sehingga pengendalian mudah," ujarnya. (baca:Rp 10 Triliun, Kerugian Kebakaran Hutan di Riau)
Oleh karena itu, Suswono mendorong aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku pembakaran hutan ini. Termasuk mendorong peran pemerintah daerah dalam hal melakukan pencegahan. "Karena bagaimana pun juga lebih murah biaya pencegahan dibandingkan penanggulangan seperti ini."
Pada Selasa malam, BNPB kembali menemukan sejumlah titik api. Sutopo mengatakan ada delapan titik api hasil pantauan satelit NOAA. Titik api tersebut berada di Bengkalis (satu titik), Dumai (dua titik), Indragiri Hilir (dua titik), Indragiri Hulu (satu titik), Pelalawan (satu titik), dan Rokan Hilir (satu titik). (Baca: Titik Api Muncul Lagi di Riau).
Sedangkan sensor Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Terra dan Aqua menunjukkan 18 titik api, yakni di Bengkalis (delapan titik), Dumai (empat titik), Indragiri Hulu (satu titik), Meranti (satu titik), dan Pelalawan (empat titik).
AYU PRIMA SANDI
Berita Terkait
Diskusi Soal Asap, Gubernur Riau 'Hilang' Lagi
19 Ribu Hektar Lahan Terbakar, Riau Rugi 15 Triliun
Titik Api Muncul Lagi di Riau