TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengklaim telah menempuh sejumlah upaya untuk mencegah pembukaan lahan tanpa pembakaran, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Namun ia berharap upaya ini didukung pula oleh pemerintah daerah setempat yang memiliki peran pengawasan.
"Sosialisasi sudah dilakukan, bahkan sudah ada Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) agar tidak ada lagi pembakaran lahan, tapi kembali lagi, ini perlu kesigapan pemerintah daerah," kata Suswono saat ditemui di Kementerian Pertanian, Rabu, 19 Maret 2014.
Ia mencontohkan, sebelumnya Kalimantan Tengah merupakan wilayah yang sering dilanda kebakaran hutan. Namun saat ini kebakaran sudah bisa dikendalikan. "Jadi sebenarnya ini perlu ada keterlibatan pemerintah daerah, dari aturan menteri yang ada, diatur lagi dengan peraturan daerah, misalnya cara membakarnya untuk masyarakat diatur, bergiliran," katanya.
Dengan peran serta pemerintah daerah seperti itu, kaa dia, kelak masyarakat sendiri akan merasa bertanggung jawab saat membuka lahan lewat pembakaran. "Kalau ini diterapkan di setiap wilayah di Riau, sebagaimana di Kalimantan Tengah, mestinya bisa. Ini yang saya sayangkan. Kesigapan daerah masih kurang dan perlu ditingkatkan," ujarnya.
Pada Selasa malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana kembali menemukan sejumlah titik api. Sutopo mengatakan ada 8 titik api hasil pantauan satelit NOAA. Titik api tersebut berada di Bengkalis (1 titik), Dumai (2 titik), Indragiri Hilir (2 titik), Indragiri Hulu (1 titik), Pelalawan (1 titik), dan Rokan Hilir (1 titik). (Baca : Titik Api Muncul Lagi di Riau),
Sedangkan sensor Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Terra dan Aqua menunjukkan 18 titik api, yakni di Bengkalis (8 titik), Dumai (4 titik), Indragiri Hulu (1 titik), Meranti (1 titik), dan Pelalawan (4 titik).
AYU PRIMA SANDI
Berita Lain:
Kapolda Baru Akan Kaji Percepatan Program
Luka Mengering, Korban Ayah Tiri Bisa Kencing
Putut Bayuseno Klaim Sudah All-Out untuk Jakarta