TEMPO.CO, Jakarta - Olah tempat kejadian perkara penembakan yang menewaskan Kepala Detasemen Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Pamudji dijaga ketat. Awak media dilarang memasuki Markas Polda Metro Jaya. Wartawan hanya bisa berkerumun di luar gerbang pagar Mapolda, Rabu dinihari, 19 Maret 2014.
Lima petugas piket Provost nampak berjaga di depan gerbang. Saat awak media mendekat ke gerbang, para petugas sudah menyampaikan larangan di pos pengamanan.
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan penembakan terjadi sekitar pukul 21.50 WIB. Sempat dibawa ke Dokkes Polda Metro Jaya, Pamudji kini dikabarkan telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Meski ada keterangan saksi yang menyebutkan penembakan dipicu percekcokan antara Pamudji dan satu anak buahnya, Rikwanto menyatakan belum mau cepat-cepat menyimpulkan motif. "Penyebab kejadian masih diselidiki," katanya.
Insiden ini terjadi tepat pada hari pertama Inspektur Jenderal Dwi Priyatno menjabat Kapolda Metro Jaya yang baru, menggantikan Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno yang diangkat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Markas Besar Polri.
Penembakan ini menyusul insiden polisi yang menembak rekannya sendiri yang pernah terjadi pada pertengahan Februari lalu. Saat itu anggota Polsek Jatiuwung, Tangerang, Bripka Lasmidi, tertembak pada dada kiri sebelah bawah setelah menerima informasi ihwal dugaan perampokan bersenjata di dalam angkot.
Belakangan diketahui penembak adalah anggota polisi juga, dari Polsek Tigaraksa. Waktu itu dia dan dua rekannya sedang memburu tersangka pencurian kendaraan bermotor.
NINIS CHAIRUNNISA
Terpopuler
Surat Curhat Putri Pilot Malaysia Airlines
Follow Akun Porno, Tifatul Sembiring Di-bully
Kenapa Akil Mochtar Sebut Jaksa Goblok?
Puing di Selat Malaka, Malaysia Airlines?