Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidur Tak Teratur Picu Kerusakan Otak  

image-gnews
Ilustrasi insomnia. guardan.co.uk
Ilustrasi insomnia. guardan.co.uk
Iklan

TEMPO.COPennsylvania - Mendapat jam kerja yang supersibuk membuat sebagian orang mengalami pola tidur yang tidak teratur. Selain dapat mengganggu aktivitas di siang hari, ternyata pola tidur yang tidak teratur itu dapat menyebabkan kerusakan di otak, menurut laporan Sigrid Veasey, ahli sistem saraf dari University of Pennsylvania pada Journal of Neuroscience yang terbit Selasa, 18 Maret 2014.

Untuk menemukan fakta terbaru ini, Vasey dan timnya mempelajari tikus yang jam tidurnya disesuaikan dengan seorang pekerja dengan jadwal tidur tak teratur. Tikus percobaan itu dibuat untuk tidur dalam periode waktu yang singkat dan waktu yang sama seperti pekerja itu.

Hasilnya, Vasey dan timnya menemukan bahwa tikus itu kehilangan 25 persen neuron coeruleus lokus atau bagian otak yang terkait dengan kewaspadaan dan fungsi kognitif.

"Ini adalah laporan pertama bahwa kurang tidur benar-benar dapat berakibat pada hilangnya neuron," kata Vasey pada situs TIME.

Para ilmuwan percaya ketika tikus tidur dengan waktu yang tidak teratur, sel-sel baru mereka akan menciptakan sirtuin tipe 3 lebih banyak, protein yang digunakan untuk menambah energi dan melindungi tikus. Namun, saat tikus tidur tidak teratur selama berhari-hari, proses pembentukan protein itu malah akan rusak dan mati lebih cepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sampai saat ini, masih banyak orang yang membayar "utang" jam tidur mereka degan terlelap di siang hari atau menumpuknya di akhir pekan. Padahal, menurut Vasey, cara itu tidak akan memperbaiki kerusakan otak yang telah terjadi.

RINDU P HESTYA | TIMES


Berita Lain:
Lima Tip Tampil Modis dengan Uang Minim
Cokelat Membantu Mikroba Baik dalam Pencernaan
5 Cara Cegah Gangguan Perilaku Anak Epilepsi
Separuh Anak Epilepsi Derita Penyakit Penyerta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.