TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Maritim Australia menemukan dua obyek mengapung di atas Samudra Hindia yang diduga pecahan badan pesawat Malaysia Airlines MH370. Sudah dua pekan pesawat ini hilang dan tak terdeteksi para investigator dari 20 negara.
Dua puing itu, menurut Otoritas Maritim seperti dikutip Aviation Week, berada 2.500 kilometer arah barat daya Perth. Dua benda mengapung yang diduga pecahan pesawat itu terdeteksi radar Jindalee. "Bisa saja pecahan itu tak terkait dengan MH370," kata Perdana Menteri Australia Tonny Abbot yang menyiarkan temuan itu hari ini.
Menurut Abbot, otoritas maritim baru akan memastikan dua puing itu untuk menetapkan keterkaitannya dengan pesawat Malaysia yang mengangkut 239 penumpang itu. Pesawat yang bertolak dari Kuala Lumpur dengan tujuan Beijing, Cina, tersebut hilang dari pantauan radar dan belum ada yang bisa memastikan penyebabnya.
Radar Jindalee milik Australia ini memiliki jangkauan hingga radius 3.000 kilometer. Radar Jindalee biasanya digunakan untuk memonitor pergerakan udara dan laut. Jaringan radar ini juga dipakai untuk keperluan pertahanan Australia dan mengawasi operasi maritim, ketinggian gelombang, dan arah angin.
Cina juga memiliki radar semacam ini, tapi tak dipakai untuk mencari MH370. Jindalee Australia ini sebenarnya juga tak selalu difungsikan. Jindalee Asutralia diduga dipasang dengan tiga instalasi antena besar di dalam laut dengan koordinat yang dirahasiakan.
RINDU P HESTYA
Berita Lain:
Indonesia Tidak Akui Referendum Crimea
Bali, Obyek Wisata yang Paling Disukai Warga Rusia
Hari ke-11, Pencarian MH370 yang Terlama
Israel Bombardir Basis Militer Suriah di Golan