TEMPO.CO, Jakarta - Jindalee Operational Radar Network (JORN) milik pemerintah Australia menemukan dua puing yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Puing itu terdeteksi 2.500 kilometer dari pantai Perth.
Menurut situs Royal Australian Air Force, JORN dirancang untuk mendeteksi benda-benda hingga ukuran pesawat tempur atau kapal pesiar super besar di udara dan air seluas di wilayah seluas 37.000 kilometer persegi. Australia belum memastikan apakah puing tersebut berasal dari pesawat tujuan Beijing yang hilang sejak dua pekan lalu itu.
Radius Jindalee yang mencapai 3.000 kilometer ini memiliki tiga wilayah operasi dengan jangkauan berbeda, yaitu Radar 1, IRSU, dan Radar II. Masing-masing stasiun radar terdiri atas sebuah situs pemancar dan situs penerima yang dipisahkan jauh supaya pemancar tidak berbenturan dengan penerima.
Radar Jindalee biasanya digunakan untuk memonitor pergerakan udara dan laut. Jaringan radar ini juga dipakai untuk keperluan pertahanan Australia dan mengawasi operasi maritim, ketinggian gelombang, dan arah angin.
JORN juga begitu sensitif, bahkan 10 kali lipat dari radar biasa sehingga dapat melacak pesawat super kecil sekali pun. Bahkan, kabarnya radar ini juga mampu melacak pesawat siluman atau dengan mode stealth yang sengaja dirancang untuk menghindari deteksi radar gelombang mikro.
RINDU P HESTYA
Berita Lain:
Indonesia Tidak Akui Referendum Crimea
Bali, Obyek Wisata yang Paling Disukai Warga Rusia
Hari ke-11, Pencarian MH370 yang Terlama
Israel Bombardir Basis Militer Suriah di Golan