TEMPO.CO, Jakarta - Kompleks makam Pangeran Jayakarta di Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, seakan menjadi salah satu lokasi yang wajib dikunjungi para calon anggota legislatif dalam masa kampanye. Kompleks makam pejuang yang melawan penjajahan Belanda di abad ke-17 itu diyakini bisa membawa berkah bagi para politikus.
Kehadiran para caleg di kompleks itu mendatangkan berkah buat warga sekitar. "Biasanya para caleg suka bagi-bagi uang kepada penjaga makam atau petugas kebersihan di sini," kata Raden Manaf, 47 tahun, keturunan Pangeran Jayakarta yang menjadi pengurus makam dan Masjid Assalafiyah di kompleks tersebut. "Tapi kami tidak meminta, itu inisiatif mereka saja," dia menegaskan.
Tidak hanya uang, para caleg juga membagikan atribut kampanye kepada para pengurus makam dan warga sekitar. (Baca juga: Caleg Nekat Biayai Kampanye di Atas Rp 5 Miliar)
Manaf kemudian membuka lemari di bawah meja kerjanya di ruangan pengurus kompleks makam Pangeran Jayakarta. Dia mengeluarkan setumpuk kartu nama, stiker dan pamflet sejumlah caleg yang pernah berziarah ke sana. Beberapa caleg dari aneka partai itu, kata dia, sengaja memberikan atribut kampanyenya kepada pengurus kompleks makam untuk disebarkan ke warga sekitar. "Tidak sedikit juga yang memberikan kaos dengan sablonan wajah para caleg."
Secara kebetulan, saat Tempo berkunjung ke kompleks itu pada Rabu siang, presenter televisi yang mencalonkan diri jadi anggota legislatif, Charles Bonar Sirait, juga tengah berkunjung. Charles, yang mengaku mampir ke makam Pangeran Jayakarta di sela jadwal kampanyenya itu, juga memberikan berbagai atribut kampanye kepada Manaf. Dia memberikan setumpuk kaos berwarna kuning bertuliskan Simpatisan Charles Bonar Sirait, Calon Anggota DPR RI Partai Golkar, Daerah Pemilihan Jakarta Timur, Nomor Urut 4. Lengkap dengan foto wajah Charles. (Baca juga: Biaya Caleg Rp 700 Juta sampai Rp 1,1 Miliar)
"Ini Pak Manaf, silakan dibagi-bagikan siapa tahu ada yang membutuhkan," ujarnya sembari memberikan kaos-kaos itu. Dia juga menyerahkan setumpuk kartu nama kepada Manaf. "Ya kebetulan saya kan tinggal di Jakarta Timur. Ini juga saya baru sekali datang ke makam Pangeran Jayakarta, sekalian berkenalan dan berdialog dengan warga," ujar Charles. (Baca juga: Jualan Soeharto, Golkar Dianggap Putus Asa)
Kepada Tempo, Manaf tidak keberatan para caleg berkunjung ke kompleks makam. Tapi, ujarnya, seharusnya mereka tidak perlu berkampanye atau membagi-bagikan atributnya di sana. "Ini kan tempat ibadah, ada masjid, bukan tempat buat kampanye, enggak perlu juga tebar janji di sini," ucapnya. (Baca: Kampanye di Terminal, Arzeti Pijat Kaki Sholeh)
PRAGA UTAMA