TEMPO.CO, Padang - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Aburizal Bakrie sebagai calon presiden hingga kini masih stagnan. "Tunggu saja setelah pemilihan legislatif," ujarnya di Padang, Kamis, 20 Maret 2014.
Dengan kondisi itu, Agung Laksono menyarankan partai berlambang beringin ini tetap mengusung satu pasangan dalam pemilihan presiden nanti. "Sekarang Golkar sudah terpecah-pecah, Jusuf Kalla sendiri, Akbar Tandjung sendiri," ujarnya. "Itu akan pecahkan suara pada pemilihan nanti."
Agung mengatakan Partai Golkar masih berfokus pada pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden. Golkar belum memutuskan pasangan Aburizal dalam pemilihan presiden. "Apakah partai sendiri atau dari luar belum kita putuskan," ujarnya.
Saat ini, kata Agung, Golkar tengah berupaya memenangi pemilu legislatif agar bisa memenuhi presidential threshold, yakni memperoleh 20 persen suara. Karena itu, tidak tertutup kemungkinan untuk memasangkan Aburizal dengan kader Golkar. "Tapi menurut hemat saya, lebih baik dari (partai) luar," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengizinkan Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden dari PDI Perjuangan dengan Joko Widodo sebagai calon presiden. Aburizal juga tak akan meminta Kalla mundur dari partai. Alasannya, mantan Ketua Umum Partai Golkar ini tak termasuk jajaran pengurus.
ANDRI EL FARUQI
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
Ketua KPK: Hedonis, Nurhadi Dekat dengan Korupsi
Subsidi Membengkak, Hatta: RFID Omong Doang!
Ini Spesifikasi Samsung Galaxy S5 di Indonesia
Bali, Obyek Wisata yang Paling Disukai Warga Rusia