Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Direksi Kebun Binatang Surabaya Pecah  

image-gnews
Michael, seekor Singa Afrika yang mati tergantung di dalam kandangnya di Kebun Binatang Surabaya, 7 Januari 2014. Dok. PKBSI
Michael, seekor Singa Afrika yang mati tergantung di dalam kandangnya di Kebun Binatang Surabaya, 7 Januari 2014. Dok. PKBSI
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Kebun Binatang Surabaya tak kunjung membaik setelah diambil alih Pemerintah Kota Surabaya. Itu terjadi karena manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS, yang ditunjuk Wali Kota Tri Rismaharini, pecah.

Menurut penelusuran Tempo, pangkal perpecahan adalah perbedaan pendapat antara Direktur Utama KBS Ratna Achjuningrum dan Direktur Operasional KBS Liang Kaspe terkait perekrutan manajemen dan karyawan serta pembenahan nutrisi pakan satwa. Meskipun memiliki ruang kerja di KBS, Liang selalu berkantor di Rumah Sakit Hewan KBS.

Kala dikonfirmasi mengenai perpecahan itu, Ratna mengakuinya. Menurut dia, Liang menentang kebijakannya menata sumber daya manusia di KBS, antara lain perekrutan pegawai dengan standar pendidikan tertentu.

Ia mengatakan Liang ingin mengangkat seorang tenaga kebersihan yang bernama Tari untuk menjadi kepala rumah sakit. Namun, Ratna tidak menghendakinya karena Tari hanya lulusan SMA. Menurut undang-undang, kepala rumah sakit harus seorang dokter hewan.

“Tak hanya itu, dia (kepala RS) harus mempunyai sertifikasi sebagai dokter hewan dan telah memperoleh izin praktek, baik di klinik umum maupun pribadi,” kata Ratna kepada Tempo, Kamis, 20 Maret 2014.

Oleh karena itu, Ratna menegaskan siapa pun yang menginstruksikan pengangkatan, seberapa pun hubungan kedekatan antara mereka dan sebaik apa pun kinerja karyawan, bila tidak memenuhi syarat peraturan, maka dia tidak akan menyetujuinya. "Sekali pun Bu Liang mau marah sampai mutung (mogok), saya tetap bilang tidak boleh," tutur Ratna.

Selain melihat dari latar balakang pendidikan, kata Ratna, pengangkatan seorang kepala departemen harus melalui perekrutan internal. Para calon pelamar diwajibkan mengikuti psikotes serta uji kelayakan dan kepatutan, bukan berdasarkan pengangkatan secara pribadi dari direktur. "Saya tidak mengizinkan siapa pun memgangkat kepala departemen secara langsung, termasuk saya sendiri," ujar Ratna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ratna mengatakan bila pegawai yang berpengalaman itu ditunjuk sebagai penjaga, dia tidak keberatan. Sebab, seorang penjaga memang lebih banyak membutuhkan pengalaman lapangan.

Liang Kaspe mengaku tidak memiliki masalah dengan direktur utama. "Saya tidak merasa ada apa-apa dengan Bu Ratna. Saya tidak merasa punya musuh. Tapi tidak tahu kalau yang saya anggap teman itu menganggap saya musuhnya," kata Liang di ruangannya, Kamis, 20 Maret 2014.

Ia mengakui memang mengusulkan tukang sapu sebagai kepala rumah sakit hewan. Liang berpendapat yang terpenting dari seorang karyawan adalah pengalaman, bukan pendidikan formalnya. Menurut dia, para sarjana kebanyakan tidak berpengalaman mengurusi satwa sehingga akan dikalahkan oleh lulusan SMA atau SMP yang telah bertahun-tahun hidup dengan satwa.

"Saya berani bertaruh anak buah saya yang berpengalaman sepuluh tahun lebih akan lebih bisa mengurus satwa daripada yang sudah sarjana," ujar Liang.

Liang tetap saja dengan argumennya. "Berapa pun banyaknya sarjana, kalau punya pengalaman, ya, ndak masalah jadi pimpinan. Tapi kalau ndak punya pengalaman, apa mau kebun binatangnya ngguling. Yang terpenting kan pengalaman, mau dan bisa bekerja," kata Liang.

DEWI SUCI RAHAYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Posko Pengaduan THR Buruh Dibuka YLBHI Surabaya dan Serikat Buruh

35 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
Posko Pengaduan THR Buruh Dibuka YLBHI Surabaya dan Serikat Buruh

Pada Permenaker 6/2016, diatur bahwa THR wajib dibayarkan oleh perusahaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan.


Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

27 Juli 2020

Petugas Kebun Binatang Surabaya menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang satwa setelah diputuskan menutup area wisata itu 17-29 Maret 2020. Penutupan untuk mencegah mewabahnya virus corona. (Kukuh SW)
Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

Pengunjung Kebun Binatang Surabaya yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius akan diminta menuju ruang pelayanan kesehatan


Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

26 Juni 2020

Petugas Kebun Binatang Surabaya menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang satwa setelah diputuskan menutup area wisata itu 17-29 Maret 2020. Penutupan untuk mencegah mewabahnya virus corona. (Kukuh SW)
Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masih mematangkan prosedur protokol kesehatan di Kebun Binatang Surabaya.


Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

31 Juli 2019

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi bayi gajah Sumatera yang baru lahir di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (30/7/2019). Risma menamai bayi gajah itu
Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi nama Dumbo pada bayi gajah Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Surabaya.


Jenglot Itu Akhirnya Akan Dilarung ke Selat Madura

18 Oktober 2017

Petugas menunjukan sebuah jenglot saat gelar barang bukti hasil penggeledahan dari dalam sel Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan di Markas Polda Bali, 21 Desember 2015. Penggeledahan ini dilakukan pasca bentrok antar oraganisasi masyarakat di Lapas Kerobokan. TEMPO/Johannes P. Christo
Jenglot Itu Akhirnya Akan Dilarung ke Selat Madura

Jenglot itu jadi tontonan di Kantor Kecamatan.


Keluarkan Bau Anyir, Jenglot di Surabaya Disimpan Dalam Lemari

17 Oktober 2017

Petugas Satpol PP menunjukkan Jenglot yang ditemukan di Pantai Watu-Watu, Kenjeran, Surabaya,  16 Oktober 2017. istimewa
Keluarkan Bau Anyir, Jenglot di Surabaya Disimpan Dalam Lemari

Sejak disimpan di kantor kecamatan, belum ada warga yang melihat jenglot itu. Suprayitno juga tidak bisa memastikan keaslian sosok jenglot tersebut.


Jenglot Temuan di Pantai Surabaya Disimpan di Kecamatan Bulak

17 Oktober 2017

Petugas Satpol PP menunjukkan Jenglot yang ditemukan di Pantai Watu-Watu, Kenjeran, Surabaya,  16 Oktober 2017. istimewa
Jenglot Temuan di Pantai Surabaya Disimpan di Kecamatan Bulak

Bentuk Jenglot yang ditemukan di Pantai Watu-watu, Surabaya, cukup menyeramkan.


Popok Bayi Bikin Ikan Mandul, Ecoton Minta Pemkot Surabaya Peduli

13 Juli 2017

Seorang pria menunjukkan ikan mabuk di Kali Surabaya kawasan Ketabangkali, Surabaya, Senin (3/9). ANTARA/Eric Ireng
Popok Bayi Bikin Ikan Mandul, Ecoton Minta Pemkot Surabaya Peduli

Menurut Ecoton, limbah popok bayi dapat menyebabkan kemandulan pada ikan.


724 Penari Remo Semarakkan Peringatan HUT Kota Surabaya

1 Juni 2017

Sejumlah penari menarikan tari kreasi saat peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-724 di Taman Surya, Surabaya, Jawa Timur, 31 Mei 2017. Beragam tari kreasi yang ditampilkan pada peringatan tersebut. ANTARA FOTO
724 Penari Remo Semarakkan Peringatan HUT Kota Surabaya

Jumlah penari itu sesuai dengan usia Kota Pahlawan yang memasuki 724 tahun.


HUT Surabaya ke-724, Wali Kota Risma Puji DPRD dan Warga

31 Mei 2017

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan (kanan) didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan) serta Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal (ketiga kanan) menyaksikan peserta Parade Budaya dan Bunga di Surabaya, 7 Mei 2017. ANTARA/Zabur Karuru
HUT Surabaya ke-724, Wali Kota Risma Puji DPRD dan Warga

Menurut Tri Rismaharini kemajuan dan prestasi di berbagai bidang yang berhasil diraih Pemerintah Kota Surabaya mustahil tanpa peran keduanya.