TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan jatuhnya sanksi terhadap 20 pejabat top dan pengusaha Rusia terkait dengan referendum di Crimea, bekas wilayah otonomi khusus Ukraina. Selain itu, Amerika juga mengurangi perdagangannya dengan Rusia di bidang energi, pertambangan, pertahanan, dan teknik rekayasa.
"Kami menjatuhkan sanksi kepada lebih dari satu pejabat senior di pemerintahan Rusia. Selain itu, kami hari ini menjatuhkan sanksi kepada sejumlah nama yang memiliki sumber-sumber penting dan berpengaruh yang memberikan dukungan materi kepada kepemimpinan Rusia, begitu juga satu bank yang memberikan dukungan kepada orang-orang ini," kata Obama, Kamis, 20 Maret 2014.
Kementerian Keuangan mengumumkan 20 nama yang mendapat hukuman dari Amerika, di antaranya Wakil Kepala Pertama Kantor Kepresidenan Rusia Aleksey Gromov, Kepala Staf Kantor Eksekutif Kepresidenan Sergey Ivanov, dan Ketua DPR (Duma) Sergey Naryshkin. (Baca:Soal Ukraina, Rusia dan AS Saling Ancam di PBB )
Nama pengusaha terkenal Rusia, Arkady dan Boris Rotenberg, juga masuk dalam daftar. Begitu pula Ketua Perusahaan Kereta Api Rusia, Vladimir Yakunin dan Gennady Timchenko, Ketua Volga Grup.
Kepala Bank Rossiya, Kovalchuk, juga dikenai sanksi bersama bank yang dipimpinnya. Bank Rossiya yang kantor pusatnya di St Petersburg beraset US$ 10 miliar. Sejumlah pejabat senior Rusia memiliki rekening di bank itu, seperti dilansir Reuters.
Mengetahui dirinya dikenai sanksi oleh Amerika Serikat, Yakunin mengaku kaget. "Negara yang menyebut dirinya demokratis menghukum orang yang bersikap jujur dan memberikan tanggapan tulus," ujarnya.
Kremlin mengecam sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika dan menegaskan tidak menerima sanksi itu. Rusia segera mengambil langkah untuk membalas sanksi Amerika. "Rusia akan segera bertindak," kata Sekretaris Pers Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov. (Baca: Bos Media: Rusia Bisa Ubah AS Jadi Debu Radioaktif).
Jatuhnya sanksi ini hanya sekitar dua jam setelah Duma meratifikasi perjanjian bergabungnya Crimea dan Kota Sevastopol dengan Federasi Rusia. Ini sanksi kedua yang dikeluarkan Amerika setelah Senin, 17 Maret 2014, sebanyak 11 warga Rusia dan Ukraina dilarang memasuki Amerika dan asetnya dibekukan. Pada hari yang sama, Uni Eropa menghukum 21 pejabat top Rusia dan Ukraina. Mereka dilarang memasuki wilayah Eropa dan aset mereka yang ada di Eropa dibekukan.