TEMPO.CO, Malang--Kampanye legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kota Malang bertabur hadiah. Hadiah yang diobral meliputi dua sepeda motor, dua lemari es, dua televisi dan dua kompor gas. "Hadiah ini sebagai bentuk penghargaan kami pada para kader yang menghadiri kampanye," kata anggota Dewan Muhtasyar PKB Kota Malang Arif Wahyudi, Jumat, 21 Maret 2014.
Menurutnya, hadiah tersebut bukan kategori politik uang karena tidak diberikan kepada seluruh peserta. Pembagian hadiah dengan cara diundi, sehingga yang memperoleh hanya kader yang beruntung. Hadiah itu berasal dari sumbangan calon legislator dan kader PKB. Sehingga, kata Arif, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) tak bisa seenaknya menuduh ada pelanggaran politik uang di kegiatan itu.
Warga Sukun Kota Malang, Asih Nurasih, datang ke kampanye tersebut bersama keluarganya. Ia mendapat kupon undian hadiah dari panitia. "Pasti dong, ingin dapat hadiah sepeda motor. Kan tidak minta," katanya.
Ketua Panwaslu Kota Malang Azhar Husein mengatakan akan mengkaji kupon undian yang diberikan kepada kader PKB. Sebab modus membagi-bagikan hadiah dalam kampanye telah ditemukan pada kampanye PKB sebelumnya. "Kita mengkaji soal kupon undian masuk kategori politik uang atau bukan," katanya.
Panwaslu telah mengumpulkan bukti dan bakal meminta keterangan panitia dan saksi di lapangan. Jika terbukti melanggar, PKB bakal mendapat peringatan dan dilarang menggelar kampanye berikutnya. "Segera ditentukan dalam rapat pleno Panwas," katanya.
Pantauan Tempo di lapangan, meski telah diiming-imingi berbagai hadiah, termasuk sepeda motor, peserta kampanye tetap tidak banyak. Apalagi hujan mengguyur tempat kampanye, sehingga peserta memilih berteduh. Jalan Simpang Balapan Kota Malang yang menjadi lokasi kampanye juga relatif normal.
EKO WIDIANTO