TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengklaim telah berkomunikasi dengan Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean perihal keberadaan dua orang yang berperan sebagai Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said
Dua orang pemeran Usman-Harun palsu itu muncul dalam acara Jakarta International Defence Dialogue 2014 di Jakarta Convention Centre, Rabu, 19 Maret 2014. "Saya menyampaikan rasa penyesalan," katanya melalui pesan singkat, Sabtu, 22 Maret 2014. (Baca: SBY Sempat Pertanyakan Usman-Harun Palsu).
Menurut Djoko, dia juga menyesalkan delegasi Singapura batal mengikuti forum JIDD. Padahal, JIDD merupakan forum yang sangat baik dan diikuti banyak negara. Penyelenggaraan pameran yang menampilkan tokoh Usman-Harun itu pun tak terkait langsung dengan JIDD.
Djoko menegaskan peragaan di ruang pameran tersebut bukan kebijakan, tak seizin, dan bukan atas sepengetahuan Kepala Staf TNI Angkatan Laut serta Panglima TNI. Menurut dia, ini murni inisiatif dari Dinas Penerangan TNI AL. (Baca: Menteri Purnomo Usut Pemeran Usman-Harun Palsu).
Rabu lalu, dua anggota Korps Komando (sekarang Korps Marinir) TNI Angkatan Laut berperan sebagai Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said dalam JIDD 2014. Dua anggota Korps Marinir yang wajahnya mirip dengan Usman-Harun tampil di stand TNI Angkatan Laut.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Singapura mengaku kecewa dengan "insiden" itu dan menarik delegasi militer mereka dari acara tersebut. Sebelumnya, Singapura menganggap Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said tak lebih dari teroris yang mengebom negaranya pada 1965. (Baca: Usman Harun Muncul dalam Pameran di JCC).
Usman-Harun adalah prajurit Korps Marinir yang melakukan pengeboman di gedung MacDonald House di Orchard Road, Singapura. Ketika itu, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno melancarkan operasi Dwikora untuk menggagalkan pembentukan negara boneka Singapura oleh Malaysia.
NUR ALFIYAH