TEMPO.CO, Balikpapan - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meresmikan pengoperasian terminal baru Bandara Sepinggan, Balikpapan, Sabtu, 22 Maret 2014. Saat meresmikan bandara internasional ini, Awang komplain soal nama baru bandara yang ternyata diabaikan PT Angkasa Pura Balikpapan.
"Namanya ternyata masih Bandara Sepinggan, Balikpapan," katanya setelah melakukan peninjauan di terminal Bandara Sepinggan, Sabtu 22 Maret 2014.
Awang memang getol mengusulkan agar nama Bandara Sepinggan diganti namanya menjadi Bandara Aji Sultan Muhammad Sulaiman Sepinggan. Nama tersebut adalah salah satu sultan Kerajaan Kutai sebagai cikal bakal masyarakat Kalimantan Timur.
"Sebagai wujud penghargaan pada leluhur di Kaltim. Namanya dikombinasikan dengan Sepinggan agar bisa diterima semua pihak," paparnya.
Penggunaan nama Bandara Aji Sultan Muhammad Sulaiman, menurut Awang, sudah mendapatkan persetujuan Pemerintah Kota dan DPRD Balikpapan. Pemprov Kaltim gencar mensosialisasikan perubahan nama tersebut agar bisa diterima masyarakat Balikpapan.
PT Angkasa Pura Balikpapan terkesan enggan menanggapi soal permintaan pergantian nama Bandara Sepinggan. Kepala Security Bandara Sepinggan Sugiono menyatakan tidak ada perintah langsung dari Kementerian Perhubungan soal pergantian nama sesuai dengan permintaan daerah.
"Kami tahunya namanya Bandara Sepinggan, tidak ada yang lain," ungkapnya.
Sugiono mengaku hanya mempersiapkan prosesi peresmian bandara menggunakan nama Sepinggan. Termasuk juga plang papan nama yang bertulisan "Selamat Datang di Bandara Sepinggan Balikpapan".
"Namun kalau ada perintah pergantian nama, akan disesuaikan lagi," tuturnya.
Usulan pergantian nama bandara di Balikpapan sempat mendapatkan penolakan dari warga setempat. Ribuan warga Balikpapan beranggapan nama pemberian Awang Faroek Ishak tersebut tidak mencerminkan keinginan mayoritas warga setempat.
S.G. WIBISONO