TEMPO.CO, Yogyakarta - Masa kampanye terbuka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Yogyakarta diwarnai dengan aksi praktek pijat tradisional dan minum jamu gendong di Pasar Talok, Gondokusuman, Yogyakarta, Sabtu, 22 Maret 2014.
Dalam kegiatan itu, PDIP mengerahkan sekitar 50 tukang pijat dan bakul jamu di wilayah setempat untuk memberi pelayanan secara cuma-cuma kepada para warga yang melintas. Kegiatan itu mendapatkan antusiasme dengan banyaknya warga yang mengantre dipijat gratis dan mendapatkan segelas jamu sesuai selera.
Koordinator aksi yang juga kader PDIP Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, mengatakan kegiatan kampanye dengan cara tersebut dilakukan guna mengusung program ekonomi kerakyatan yang selama ini telah menjadi jargon partai banteng bermoncong putih itu. "Sekaligus memfasilitasi tukang pijat dan bakul jamu gendong mau merintis terbentuknya koperasi khusus yang belum mereka miliki," ujarnya. (Baca : PAN Larang Kampanye Konvoi Jalanan)
Jika PDIP menjadi pemenang pada pemilu legislatif di Kota Yogyakarta, Eko berjanji akan terus mengawal proses pemberdayaan bagi komunitas tukang pijat dan jamu gendong melalui lembaga khusus. "Ada sekitar 500 tukang pijat tradisional dan seribu bakul jamu di Yogya saat ini yang masih bekerja tanpa perlindungan dan jaminan," kata anggota Komisi A DPRD Yogyakarta itu. (Baca : Memaku Pohon, Caleg Tak Peka Lingkungan)
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain
Anas Curiga Ongkos Kampanye SBY dari Dana Century
Video ARB-Marcella, Idrus: Kami Ajak Banyak Orang
Jokowi: Saya itu Ndeso, Miskin Koneksi