TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menampik kabar bahwa pimpinan partainya akan meletakkan batu pertama di lahan markas partainya yang baru, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat. Menurut Hasto, pimpinan pusat PDIP tak mengagendakan kegiatan tersebut.
"Bu Mega tak ada agenda peletakan batu pertama," kata Hasto saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Maret 2014.
Meski demikian, anggota Forum Komunikasi Keluarga (FKK) 124 telah berkumpul di lokasi yang dimaksud sejak pukul 08.00 WIB. Mereka bermaksud memblokade kegiatan peletakan batu pertama yang akan dilakukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kami tak terima lahan ini diresmikan jadi DPP PDIP sebelum permasalahan kami diselesaikan oleh pimpinan partai," kata Arnoldus Noldi Manengkey, juru bicara FKK, kepada Tempo di lokasi.
Arnoldus mendapat kabar bahwa hari ini pimpinan pusat PDIP akan meletakkan batu pertama bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Karena itu, FKK 124 ingin menghambat kegiatan tersebut. Alasannya, bertahun-tahun mereka bela PDIP tapi tak mendapatkan balasan. "Baik itu status hukum atau nama baik karena telah dituduh komunis," ujar Arnoldus.
FKK 124 sendiri merupakan sekumpulan orang yang pernah dipenjara karena dituduh sebagai komunis pada pertengahan 1996. Namun mereka menampik anggapan itu.
Arnoldus mengklaim saat itu mereka merupakan simpatisan PDIP. Pada 27 Juli 1996 silam, kata Arnoldus, anggota yang kini bergabung dalam FKK 124 tengah berkumpul di markas PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58 itu. Namun, ujar dia, tiba-tiba saja aparat militer datang menangkap 124 orang yang sedang berkumpul di situ. "Termasuk saya," kata Arnoldus.
AMRI MAHBUB
Terpopuler:
Apa Kata Istri Aburizal atas Video Maladewa
Bagaimana Menemukan Kotak Hitam Pesawat MH370?
Ical: Marcella dan Olivia Suka Wisata Laut
Pelesiran Ical-Marcella Diklaim untuk Syukuran