TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengatakan hingga kini belum ada kesepakatan dengan Partai Gerakan Indonesia Raya untuk berkoalisi menghadapi pemilihan presiden Juli mendatang. "Tapi kemungkinan untuk berkoalisi itu tetap ada, tak tertutup peluang," kata Romy--sapaan Romahurmuziy--saat dihubungi, Senin, 24 Maret 2014.
Menurut Romy, saat ini partainya masih mencermati dinamika partai menghadapi pemilu legislatif dan presiden. Sesuai dengan keputusan Musyawarah Kerja Nasional yang digelar dua bulan lalu di Bandung, PPP menyatakan diri menjadi partai terbuka. Dengan begitu, koalisi bisa saja terbentuk dengan partai mana pun.
Bahkan, bila berhasil meraup suara signifikan pada pemilu legislatif, PPP juga menyiapkan opsi membangun koalisi sendiri. "Kalau sekarang kan belum kelihatan berapa modal politik masing-masing partai untuk koalisi, harus menunggu hasil pemilu legislatif."
Romy menyatakan kehadiran Ketua Umum PPP Surydharma Ali dalam kampanye akbar Gerindra yang digelar di Gelora Bung Karno kemarin bukanlah simbol terbangunnya koalisi. Kehadiran Suryadharma, kata Romy, merupakan bentuk persahabatan antar-pimpinan partai. Lagipula, Menteri Agama itu hadir karena memenuhi undangan Gerindra. "Suryadharma ingin menunjukkan bahwa di tengah kompetisi menghadapi pemilu legislatif, hubungan baik antar-pimpinan nasional tetap terjaga."
Dalam kampanye Gerindra yang dihadiri Prabowo Subianto kemarin, Suryadharma hadir dengan memakai baju resmi PPP. Tampak pula Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, yang juga merupakan kader PPP.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler:
Apa Kata Istri Aburizal atas Video Maladewa
Bagaimana Menemukan Kotak Hitam Pesawat MH370?
Ical: Marcella dan Olivia Suka Wisata Laut
Pelesiran Ical-Marcella Diklaim untuk Syukuran