TEMPO.CO, Jakarta - Tiga karyawan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat cabang Jakarta mengaku tak yakin apakah seorang perempuan yang mengantar duit ke BPD Kalbar cabang Jakarta pada Juli 2013 lalu adalah Suzanna Budi Antoni. Mereka baru saja dipertemukan dengan Suzanna, istri Bupati Empat Lawang Budi Antoni Al-Jufri, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Senin, 24 Maret 2014.
"Mirip," jawab Rika Fatmawati, teller BPD Kalbar cabang Jakarta.
"Sosoknya mirip," jawab Risna Hasrilianto, juga teller BPD Kalbar.
"Lupa," kata Iwan Sutaryadi, Wakil Kepala BPD Kalbar cabang Jakarta.
Suzanna yang menggunakan terusan hitam dan jilbab krem berdiri di depan kursi saksi. Ia diminta menghadap ke kursi pengunjung sidang oleh majelis hakim, tempat tiga pegawai BPD itu duduk. (Baca: Tangan Kanan Akil Bersaksi di Persidangan).
Sebelumnya, Iwan, Rika, dan Risna bersaksi untuk terdakwa Akil Mochtar. Saat bersaksi, ketiganya mengaku mendapat titipan Rp 10 miliar dan masing-masing US$ 150 ribu dan US$ 350 ribu dari Muchtar Effendy pada 8 Juli 2013, orang yang disebut-sebut sebagai makelar suap Akil.
Bersama Muchtar, mereka mengaku ada seorang perempuan yang menemani Muchtar. Dalam BAP, ketiganya mengaku perempuan itu adalah Suzanna ketika disodori potret Suzanna oleh penyidik KPK. (Baca: Bupati dan Istrinya Ngotot Tak Pernah Suap Akil).
Dalam surat dakwaan Akil, Suzanna bersama Muchtar didakwa menitipkan uang Rp 10 miliar dan US$ 150 ribu dan US$ 350 ribu pada suatu hari di bulan Juli 2013. Uang itu, kata penuntut umum dalam dakwaannya, merupakan suap Budi Antoni buat Akil agar gugatannya dimenangkan oleh Akil yang saat itu menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi. (Baca: Atut Suap Akil Agar Namanya Bagus di Depan Ical).
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Peti Kemas dan Sabuk MH370 di Perairan Perth?