TEMPO.CO, Caracas - Jumlah orang tewas dalam kerusuhan di Venezuela terus meningkat. Hingga Senin, 24 Maret 2014, korban meninggal mencapai 36 jiwa. Dua korban terakhir adalah tentara yang tewas di bagian barat Merida dan perempuan hamil di Guaicaipuro. (Peluru Tembus Kepala Kapten Militer Venezuela).
Wali Kota Guaicaipuro, Adriana Urquiola, mengatakan perempuan hamil 5 bulan itu tewas pada Ahad malam. Ketika itu, ia tengah menumpang bus yang terjebak di antara huru-hara. Karena para pengunjuk rasa anti-pemerintah membentuk barikade, bus yang ditumpangi perempuan 28 tahun itu pun tidak dapat melanjutkan perjalanan. (Lagi, 300 Demonstran Bentrok di Venezuela).
"Perempuan itu kemudian meninggalkan bus dan berjalan ke arah barikade," ujar Urquiola. Si perempuan tidak tampak berpartisipasi dalam unjuk rasa. Namun tentara menembak ke arah kepalanya. "Kini kami tengah menyelidiki alasan penembakan itu."
Tentara yang tewas di barat Merida merupakan seorang sersan Garda Nasional. Menurut saksi mata di rumah sakit, prajurit itu mengalami luka tembak di leher. Dia meninggal pada Senin kemarin. (Rusuh Venezuela Renggut Empat Jiwa).
Protes terhadap Presiden Nicolas Maduro terjadi sejak 12 Februari 2014. Unjuk rasa semakin memanas setelah tiga demonstran meninggal. Para pendemo menuntut Maduro mundur. Mereka menuduh pengganti Hugo Chavez itu sebagai biang gelombang inflasi yang terus meninggi, minimnya sembako, dan tingkat kejahatan yang kian tinggi.
HUFFINGTON POST | REUTERS | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370
Pengumuman MH370, Isak Tangis Pecah di Beijing
PM Najib: MH370 Jatuh di Samudra Hindia