TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak angkat topi terhadap penyidik Inggris. "Mereka menggunakan analisis yang belum pernah digunakan dalam penyelidikan kasus semacam ini," kata Najib. Selasa, 25 Maret 2014 ini, dia akan memberikan konferensi pers lanjutan terkait hilangnya Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. (Baca: Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris)
Perusahaan Inmarsat dan Air Accidents Investigation Branch (AAIB) bekerja bahu-membahu dengan pihak Malaysia dalam mencari lokasi terakhir pesawat di bagian selatan Samudra Hindia. "Metode baru itu memberi arah perkiraan perjalanan pesawat dengan tingkat kesalahan plus-minus 100 kilometer," kata Chris McLaughlin, wakil presiden senior urusan eksternal Inmarsat kepada Sky News, Senin, 24 Maret 2014. Siasat baru itu untuk mengakali kelemahan satelit Inmarsat-- yang tugasnya memelototi Samudra Hindia--yang ternyata buatan 1990-an serta tidak dilengkapi GPS.
Sejak hilangnya kontak MH370 pada Sabtu, 8 Maret 2014, Malaysia sudah menerima informasi dari kedua lembaga tersebut. Pada konferensi pers PM Malaysia 15 Maret 2014, Najib Razak menjelaskan bahwa pesawat sengaja dikemudikan melenceng dari jalurnya, yaitu Kuala Lumpur-Beijing. "Pesawat tersebut mungkin melalui satu dari dua koridor," katanya ketika itu.
Koridor pertama adalah koridor utara yang membentang kira-kira dari Thailand utara hingga perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan. Koridor kedua adalah koridor selatan yang menjangkau kira-kira dari Indonesia hingga Samudra Hindia bagian selatan. Najib juga menyatakan bahwa pesawat masih terbang selama tujuh jam semenjak hilang dari tangkapan radar Malaysia. (Baca: MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas)
Informasi itu berdasarkan tujuh "ping" yang ditangkap satelit Inmarsat dari Malaysia Airlines MH370. Jadi, ada celah komunikasi satelit yang memungkinkan Inmarsat berkomunikasi meskipun transponder (radar sekunder) dan ACARS dimatikan oleh seseorang di dalam MH370. Pada bagian ekor pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines terdapat terminal komunikasi dengan satelit.
Karena maskapai ini terhubung dengan jaringan satelit Inmarsat, maka jalur yang ditempuh MH370 bisa diperkirakan. Inmarsat mengirim permintaan komunikasi dalam bentuk "ping" yang secara otomatis akan direspons oleh terminal komunikasi satelit pada ekor pesawat. Setiap jam secara otomatis "ping" dikirimkan.
Kepada BBC, Inmarsat mengaku memberikan sejumlah data terbaru pada AAIB, Minggu lalu. Inmarsat menekankan bahwa informasi-informasi tersebut harus dicek kembali sebelum diumumkan ke publik. Lembaga Inggris itu memang memiliki spesialis menyelidiki insiden serius pesawat udara sipil.
Rentetan "ping" yang dianalisis menggunakan metode yang ditemukan pada abad ke-19. Para ahli Inmarsat memeriksa "ping" samar yang ditangkap satelit dari pesawat menggunakan Efek Doppler--perubahan frekuensi gelombang akibat perubahan posisi atau pergerakan pengamat relatif terhadap sumber gelombang atau sebaliknya--untuk koridor utara dan selatan.
Rumus Efek Doppler adalah persamaan yang dibentuk dari interpolasi matematika dengan memahami perubahan gelombang yang ditangkap oleh pengamat. Dengan membandingkan model ini dengan lintasan pesawat lain di rute yang sama, para ahli menghasilkan "kecocokan luar biasa" antara prediksi Inmarsat--bahwa MH370 menuju ke selatan--dengan pembacaan data dari pesawat lain di rute itu.
Mereka menyimpulkan pesawat pasti mengambil jalur selatan. Jonathan Sinnatt, Kepala Komunikasi Inmarsat, menjelaskan pihaknya mengambil data yang didapat dari pesawat kemudian diplot menjadi dua jalur dan akhirnya mengerucut ke jalur selatan. "Ini jadi terobosan dari metode matematika tradisional," kata McLaughlin kepada CNN.
Aneka temuan dan analisis itu oleh Inmarsat dikonfirmasi terlebih dulu ke perusahaan satelit lain sebelum disampaikan ke penyidik dan pemerintah Malaysia, pada hari Senin. Tidak berlebihan jika Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengucapkan terima kasih atas jerih payah Inmarsat dan AAIB.
UNTUNG WIDYANTO | GUARDIAN | CNN | BCC
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terkait
Apa Dasar PM Najib Sebut Seluruh Penumpang MH370 Tewas?
2 Kemungkinan Penyebab Jatuhnya MH370
Keluarga Firman Belum Yakin MH370 di Samudera Hindia