Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Eksekusi Satinah, SBY Surati Raja Saudi  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat Maftuh Basyuni. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat Maftuh Basyuni. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Tugas Penanganan Tenaga Kerja Indonesia, Maftuh Basyuni, mengatakan pemerintah Indonesia sudah berusaha mencegah hukuman pancung terhadap Satinah di Arab Saudi. Menurut Maftuh, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan surat kepada Raja Arab Saudi sehari sebelum dilaksanakan eksekusi terhadap tenaga kerja Indonesia asal Unggaran, Jawa Tengah, itu.

"Malam itu Raja menerima surat dari Presiden yang memohon penangguhan eksekusi dan diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan ahli waris korban," kata Maftuh, di Jakarta, 24 Maret 2014. (Baca: Nasib Satinah Ditentukan Ahli Waris)

Kemudian, kata Maftuh, Raja menyampaikan isi surat tersebut kepada Gubernur Qasim. "Lalu Gubernur Qasim mencegah pelaksanaan eksekusi itu," kata Maftuh. Pencegahan tersebut, kata Maftuh, membuat berang keluarga Nurah. Akhirnya keluarga Nurah mengajukan protes ke Gubernur. "Dihadapi Gubernur dengan sangat tenang, lalu dianjurkan untuk berunding sesuai dengan anjuran Raja," kata Maftuh.

Sepekan setelah keluarga berunding secara internal, kata Mahftuh, akhirnya keluarga bersedia memaafkan. "Tetapi dengan imbalan diyat sebesar 15 juta riyal."

Menurut Maftuh, kala itu Gubernur mempertanyakan besarnya diyat atau denda yang diminta keluarga Nurah. "Jangan mengambil kesempatan orang dalam keadaan kepepet," kata Maftuh menirukan Gubernur. Kemudian, diyat yang diminta keluarga turun menjadi 10 juta riyal.

Maftuh mengatakan ketika dia datang ke sana, 4 Juli 2011, Gubernur Qasim menanyakan besaran diyat yang sanggup dibayarkan. Maftuh menjawab kala itu bahwa pemerintah tidak berpikir untuk menyiapkan diyat karena itu merupakan persoalan pribadi. "Pemerintah hanya memberikan perlindungan kepada setiap warga negara yang bermasalah. Namun, karena telah menjadi hukum, hal itu menjadi persoalan pribadi," kata Maftuh.

Pemerintah, kata Maftuh, diperbolehkan memberikan bantuan diyat. Namun, bukan menjadi kewajiban pemerintah. Maftuh mengatakan, pembayaran diyat yang bisa diberikan pemerintah paling banyak sebesar 500 ribu riyal. "Sesuai anjuran Raja," kata Maftuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, kata Maftuh, dia dipertemukan dengan dengan keluarga Nurah yang diwakili oleh Khalid di ruangan berbeda. Menurut Maftuh, Gubernur tidak hadir dalam diskusi tersebut, tetapi ada beberapa anggota stafnya yang mendampingi. Khalid menyampaikan keluarga meminta 10 juta riyal. Akan tetapi, saat itu belum ada keputusan.

Perundingan selanjutnya terjadi pada Desember 2011. Pada perundingan itu, keluarga Nurah menurunkan permintaan diyat menjadi 7 juta riyal, sedangkan pemerintah menaikkan penawaran diyat menjadi 4 juta riyal.

RIZKI PUSPITA SARI

Baca juga:
20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS
Ruhut: Salah Pilih, Pengacara Jerumuskan Anas
Peti Kemas dan Sabuk MH370 di Perairan Perth?
Messi Hattrick, Barcelona Permalukan Madrid
Penumpang MH370, Pembuat Frekuensi Radio Militer
Pilot Ganteng Pencari MH370 Jadi Gunjingan Twitter  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Sejumlah TKI Ilegal yang dipulangkan dari Malaysia diukur suhu tubuhnya setibanya di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. Sebanyak 436 TKI Ilegal tersebut nantinya akan dipulangkan ke daerah asalnya di 22 provinsi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.


TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

Seorang Buruh Migran Wanita berada di penampungan Tenaga Kerja Indonesia di KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Juni 2016. Para Tenaga Kerja Wanita yang kerap menjadi korban penipuan calo yang membawanya ke Malaysia atau yang menjadi korban kekerasan pada majikan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.


TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

Aktivis Buruh Migran saat melakukan aksi Mengutuk dan Menolak Hukuman Mati di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, 20 Maret 2018. Eksekusi tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu (mandatory consular notification) kepada Pemerintah Indonesia. Akibatnya, pemerintah tidak bisa memberikan pembelaaan atau upaya perlindungan pada Zaini sebelum dieksekusi. TEMPO/Subekti.
TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.


Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Direktur perlindungan WNI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal (kiri) bersama Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh, menyampaikan keterangan pada wartawan mengenai kasus-kasus hukum yang dihadapi WNI di Arab Saudi, negara terbesar kedua, dimana WNI menghadapi ancaman hukuman mati. Foto: WNI di Malaysia
Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.


Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

19 Maret 2018

Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menjawab pertanyaan awak media di Gedung PWNI-BHI, Jakarta, 1 Agustus 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.


Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

19 Maret 2018

Nusron Wahid, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Istimewa
Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan pemerintah sudah habis-habisan atau "all out" dalam menangani kasus TKI Zaini Misrin.


Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

5 September 2017

newsuff.com
Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

Seorang TKI terbakar parah setelah melemparkan puntung rokok ke lantai gudang berisi cairan yang mudah terbakar di Malaysia.


WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

22 Agustus 2017

Ilustrasi. mid-day.com
WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

Frederik Fatin Oemenu, diduga ditahan agen intelegen Nigeria dengan tuduhan melakukan pembajakan minyak


Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

8 Agustus 2017

Siti Nur Sopiyati. straitstimes.com
Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

Siti Nur Sopiyati, TKI, unggah foto-foto barang majikan yang dicurinya di akun Instgram, mengaku bersalah, dan dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.


Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

3 Juli 2017

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, seusai rapat koordinasi kesiapan akhir tingkat pusat Operasi Ramadaniya 2017 di Mabes Polri, Jakarta, 12 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto
Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

Kapolri memastikan proses hukum terhadap seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang terlibat pembunuhan di Singapura dilakukan di Indonesia