TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari mengatakan partainya siap menjadi oposisi jika tak memenangi Pemilihan Umum 2014. Alasannya, Golkar tak akan menawarkan diri kepada partai pemenang pemilu untuk berkoalisi. "Saya rasa menjadi oposisi juga tak kurang mulia," kata Hajriyanto ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 24 Maret 2014.
Hajriyanto mengatakan Golkar juga tak menolak jika partai pemenang pemilu menawarkan posisi dalam pemerintahan. Menurut dia, pengalaman Golkar lama memerintah banyak membantu partai lain saat duduk dalam pemerintahan.
Hajriyanto mengklaim kader Golkar tak hanya andal di parlemen, tapi juga di kabinet. Menurut dia, banyak kader Partai Beringin yang tak ingin menjadi legislator, melainkan birokrat. Dia mengatakan sumber daya Golkar ini bisa membantu partai pemenang pemilu.
Sebelumnya, di Medan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan menang atau kalah dalam pemilu legislatif ataupun presiden, partainya tidak akan memilih menjadi partai oposisi. "Golkar dilahirkan untuk menegakkan Pancasila sebagai dasar negara. Dalam Pancasila tidak ada oposisi," katanya saat menggelar jumpa pers menjelang kampanye partainya di Grand Aston Hotel, Medan, Sumatera Utara, Kamis, 20 Maret 2014.
Karena itu, menurut Ical, Golkar membuka ruang bagi seluruh partai untuk berkoalisi. Namun, dia menegaskan, partainya tidak akan berkoalisi dengan partai yang berasas komunisme dan liberalisme. "Karena kami didirikan untuk menghambat ide-ide yang ingin mengganti dasar negara," ujarnya.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Pilot MH370 Sempat Terima Telepon Wanita Misterius
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
Bikin Bahtera ala Nabi Nuh, Siapa Kiai Bajigur?
Ruhut: Salah Pilih, Pengacara Jerumuskan Anas
Mulai 24 Juni 2014, Bungkus Rokok Ada Gambar Ini