TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional Umar S. Bakry mengatakan hasil survei yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Demokrat anjlok dibandingkan dengan partai nasionalis lainnya. (Baca: Bendung Efek Jokowi, Demokrat Andalkan SBY).
Partai berlambang mercy itu berada di urutan terakhir dalam survei yang digelar LSN pada 5-15 Maret 2014. Urutan partai nasionalis pilihan 1.230 responden, yakni Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, Golkar, dan terakhir Demokrat. (Baca: Marzuki Alie: Korupsi Lumrah di Era Transisi).
"Partai Demokrat paling anjlok karena isu korupsi dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah tidak lagi menjadi daya tarik," kata Umar, saat dihubungi Tempo pada Senin, 24 Maret 2014. Umar menuturkan, selain kasus korupsi yang melibatkan kadernya, sosok SBY tidak lagi menjadi idola seperti pada era 2004 hinga 2009. Kini masyarakat beralih ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Kelemahan itu, kata dia, dimanfaatkan oleh partai nasionalis lainnya dengan program-program yang menarik simpati publik, sosialisasi dan pendekatan lainnya yang intensif. "Pemilih Partai Demokrat lari ke PDIP, Gerindra, Golkar, dan Hanura," katanya. (Baca pula: Ruhut Anggap Jokowi Kalah Pamor di Sumatera).
APRILIANI GITA FITRIA