TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Bambang Priyambada meminta maaf atas terhambatnya penanganan kasus di Kepolisian Daerah Jawa Timur. "Tahun ini kami fokus kepada Pemilihan Umum," kata Bambang, Selasa siang, 25 Maret 2014.
Menurut Bambang, Polda Jawa Timur tidak boleh main-main dalam pengamanan Pemilihan Umum maupun penanganan kasus yang berkaitan dengan Pemilihan Umum. "Bahkan dari anggaran kami satu tahun ini saja juga difokuskan kepada Pemilu," kata Bambang di Kantor Direskrimum Polda Jawa Timur.
Meski begitu, dia mengatakan penegakan hukum tetap dilaksanaan. "Namun dengan pelaksanaan yang bersamaan dengan Pemilu, tentunya penyidik yang menangani juga terbatas," katanya.
Bila ada penyidikan yang terhambat atau penyidikan yang seharusnya bisa lebih cepat namun terhambat karena penyidik harus bertugas mengamankan Pemilu, Bambang meminta maaf. "Saya pribadi dan Direskrimum Polda Jawa Timur minta maaf," ujarnya.
Dia pun berharap masyarakat bisa memaklumi situasi tersebut. Personel kepolisian, kata dia, sudah harus berangkat pagi hari untuk melakukan pengamanan dan memantau kampanye lantaran misalnya ada tokoh dari pusat.
Bambang juga mengatakan situasi seperti bisa jadi bakal berlangsung setahun ini. "Tentunya sampai Pilpres," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, setuap hari laporan yang masuk ke Polda Jawa Timur bisa sampai 20 laporan pengaduan. Itu belum termasuk penanganan kasus-kasus yang sedang berjalan. Setiap harinya penyidik yang bertugas di Direskrimum sebanyak 56 orang dan 15 orang cadangan. Jumlah total ditambah dengan sipil sebanyak 159 orang.
DAVID PRIYASIDHARTA