TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Pekanbaru. Asap terlihat pekat dari hari sebelumnya setelah sempat hilang beberapa hari akibat diguyur hujan. Jarak pandang menurun hingga 4000 meter.
Meskipun demikian, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru masih berjalan lancar. "Aktivitas penerbangan di bandara normal, jarak pandang 4000-5000 meter," kata Duty Manajer Ibnu Hasan kepada Tempo, Rabu, 26 Maret 2014.
Menurut Ibnu, jarak pandang masih dianggap normal untuk melakukan penerbangan. Namun, kabut asap dianggap mengganggu penerbangan jika jarak pandang di bawah 1000 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan dalam kurun waktu tiga hari belakangan ini wilayah Riau dilanda cuaca kering atau minim hujan. Hal ini disebabkan dampak dari adanya badai siklon tropis Gilian di Samudra Hindia bagian selatan.
Dampak kekeringan ini berpotensi memunculkan kembali titik api di sejumlah wilayah. "Namun, cuaca kering tidak berlangsung lama. Kamis besok diperkirakan Riau bakal diguyur hujan dalam intensitas sedang hingga ringan," katanya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Said Saqlul menyebutkan satelit NOAA 18 memantau 41 titik api tersebar di sejumlah wilayah Riau. Titik api terbanyak terdapat di Rokan Hilir, yakni 12 titik api, Bengkalis 11 titik api, Meranti 13 titik api, Dumai tujuh titik api, Siak lima titik api dan Pelalawan tiga titik api.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan titik api di Riau saat ini merupakan api dalam lahan gambut yang sebelumnya hampir padam, tetapi kemudian kembali membesar. Selain itu, titik api juga dipicu adanya aksi pembakaran baru yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab. "Informasi dari satgas pemadam, di bagian selatan dan dekat perkebunan Wilmar ada pembakaran baru," katanya kepada Tempo, melalui pesan pendek.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler:
TNI AU Tegaskan Radar Militer Tak Deteksi MH370
Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi
Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?