TEMPO.CO, Yogyakarta - Tindakan para perwira penerbang mengeroyok Kapten Arief, dokter militer yang bertugas di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara, Yogyakarta, masih menyisakan banyak pertanyaan. Letnan Satu (Lettu) Penerbang Dika disebut “memprovokasi” delapan seniornya yang berpangkat kapten sampai mayor untuk mengeroyok Kapten Arief. (baca: Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?)
“Kenapa seorang letnan bisa mempengaruhi senior-seniornya untuk mengeroyok Kapten Arief?" kata sumber Tempo yang mengetahui kasus ini, Selasa, 25 Maret 2014. Delapan senior Dika belum diketahui identitasnya.
Dokter Arief dikeroyok para perwira diduga karena mendiagnosis Lettu Dika memiliki masalah jantung. Diagnosis ini menyebabkan Dika tidak bisa menerbangkan pesawat. “Diagnosis itulah yang memicu Dika mengeroyok dokter Arief,” ujar sumber tersebut.
Juru bicara TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, membenarkan kasus pengeroyokan tersebut. Menurut Hadi, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut. Namun, belum satu pun perwira yang terlibat pengeroyakan ditahan. "Kami masih mencari pelakunya," katanya.
Saat ditanya benarkah salah satu pelakunya bernama Lettu Dika, Hadi menjawab dengan diplomatis. "Kami masih mengejar," ujarnya tanpa mau menyebutkan nama pelaku.
Hadi terkesan berhati-hati saat menjawab pertanyaan ihwal hukuman bagi mereka yang terbukti menganiaya Kapten Arief. Apakah mereka akan dikeluarkan dari Skuadron Pendidikan 102? “Ini masih penyelidikan, siapa pun pelakunya jelas ada hukumannya."
Menurut sumber Tempo, Lettu Dika dan sejumlah perwira sudah ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan. Mereka telah dipulangkan ke skuadron masing-masing. "Dika sudah dipulangkan ke Madiun."
Kapten Arief dikeroyok sembilan perwira di kantin Skuadron Pendidikan 102 pada Rabu, 12 Maret 2014, pada saat jam makan siang. Mereka memukul Arief pada bagian tengkuk, perut, dan anggota badan lainnya menggunakan botol minuman teh. (baca: Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya)
Akibatnya, kepala Arief mengalami perdarahan. Dia juga mengalami luka dalam pada liver dan ginjalnya. Saat ini dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta.
ERWAN HERMAWAN
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terkait
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370