TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan belum mengetahui akan berasal dari mana bus-bus yang akan ditempatkan dalam koridor layang. "Belum tahu, masih lama soalnya," kata dia di Balai Kota Jakarta, Selasa, 25 Maret 2014.
Menurut Akbar, pihaknya akan melihat dulu mekanisme terbaik yang akan diberlakukan untuk menempatkan bus di koridor tersebut. Pilihannya ada dua, kata Akbar. Apakah bus akan didatangkan kembali oleh Pemprov DKI atau melalui perusahaan bus yang menjadi operator. "Saya kecenderungannya biar perusahaan bus saja," kata dia. (Baca juga:Bus Sumbangan Kembali Terhambat, Ahok Kesal Lagi)
Alasannya, kata Akbar, jika dilaksanakan oleh perusahaan bus, mereka akan cenderung mengadakan bus yang lebih baik karena hitungannya adalahh investasi. "Karena dia investasi, kalau dia milih yang enggak bagus ya hilang investasinya," kata dia.
Sementara ini, menurut Akbar, masih dilakukan persiapan dokumen tender untuk melaksanakan infrastrukturnya. "Sedang dilaksanakan oleh Dinas PU," kata dia. Direncanakan pembangunan bisa selesai dalam waktu 2 tahun, dengan panjang lintasan per koridor rata-rata mencapai 20 kilometer.
Pada tahun ini, Pemprov DKI Jakarta telah menjanjikan pembangunan tiga koridor baru Transjakarta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan proses lelang sedang disiapkan dan pembangunan fisik akan segera dilakukan tahun ini dengan multiyears. Koridor tersebut adalah rute Ciledug-Blok M, Kalimalang-Blok M, dan Manggarai-Depok. (Baca: Jokowi Siapkan Lelang Tiga Koridor Busway)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Lainnya:
Polisi Jawab Kejanggalan Penembakan Pamudji
Surya Sempat Tawarkan Gatot Agar Holly Disantet
Komnas Anak Curiga Dadang Sembunyikan Ibu IS
Motif Menembak Komandan Polisi Dinilai Janggal
Istri Pamudji Masih Pertanyakan Kematian Suaminya