TEMPO.CO, Jakarta - Rencana bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga diperkirakan berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi. Apalagi, negara berkembang berencana menaikkan suku bunga. (baca: Setelah Tapering, Suku Bunga The Fed Bakal Naik)
"Saya berharap Indonesia tidak terburu-buru menaikkan suku bunga karena ini bisa berpotensi menurunkan kinerja pengusaha dan mengerem pertumbuhan," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Selasa malam, 25 Maret 2014.
Hatta mengatakan kebijakan suku bunga merupakan wewenang Bank Indonesia. Pemerintah, kata dia, tidak ikut campur dalam menentukan suku bunga acuan.
Sebelumnya, Bank Indonesia berencana menaikkan suku bunga acuan untuk merespons kebijakan Federal Reserve. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kenaikan suku bunga tersebut untuk mencegah larinya dana asing. "Kemungkinan suku bunga akan naik. Hal ini berlaku tak hanya di Indonesia, tapi juga negara lain," ujarnya.
Ekonom dari BNI, Ryan kiryanto, mengatakan tantangan eksternal terhadap perekonomian Indonesia mulai berkurang. Hal itu sejalan dengan membaiknya ekonomi global dan kepastian mengenai penarikan stimulus oleh The Fed. "Kepastian ini telah membuat pasar keuangan melakukan penyesuaian," ujarnya.
Ketika ditanya apakah Bank Indonesia perlu untuk menaikan lagi suku bunga, dia mengatakan hal itu tidak diperlukan. Sebaiknya pemerintah fokus memperbaiki fundamental. "Fundamental harus dijaga. Takaran dan dosis kebijakan moneter dan fiskal harus tepat."
MARIA YUNIAR
Terpopuler
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?
Bisnis Travel Online Menjanjikan
Garap Pasar Al-Quran, Indah Kiat Gandeng PBNU