TEMPO.CO , Jakarta - Komite konvensi Partai Demokrat tak akan mengerucutkan jumlah peserta ajang pencarian calon presiden partai berlambang mirip logo Mercy itu. Ketua Komite, Maftuh Basyuni, mengatakan pengerucutan peserta menyalahi kode etik konvensi.
"Kami tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kode etik," kata Maftuh kepada Tempo, di Jakarta, Senin, 24 Maret 2014. (Baca: Komite Tak Kompak Soal Selesainya Debat Konvensi)
Menurut Maftuh, di dalam kode etik dijelaskan bahwa komite tak memiliki kewenangan untuk melakukan penyisihan atau pengerucutan peserta konvensi. Kecuali peserta itu memiliki keinginan mengundurkan diri dari konvensi. "Mekanismenya kan begitu," ujar mantan Menteri Agama ini.
Dia mengatakan peserta konvensi hanya akan tersisih berdasarkan hasil survei tiga lembaga independen. Survei tiga lembaga ini yang menentukan pemenang konvensi. Adapun survei dijadwalkan dilangsungkan pertengahan April nanti. "Akhir April atau awal Mei pemenang konvensi diumumkan," ujar Maftuh.
Sebelumnya, peserta konvensi, Ali Masykur Musa, meminta komite mengerucutkan nama-nama peserta menjadi lima atau tiga besar. Pengerucutan bertujuan agar masyarakat lebih mudah mengenali peserta konvensi. Tujuan lain agar ada polarisasi kekuatan antara calon Partai Demokrat dan calon dari partai lain.
"Masyarakat lebih mudah memilih, calon konvensi atau non-konvensi," kata Ali. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan ini juga mendorong lembaga survei untuk menyimulasikan nama-nama calon presiden. Simulasi ini, kata dia, penting karena hasil pemilihan umum legislatif berpotensi akan menghasilkan koalisi antarpartai.
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terkait
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370