TEMPO.CO, Banyuwangi - Kandidat calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa, Rhoma Irama, mengatakan tak mempercayai hasil survei yang menempatkan elektabilitasnya pada posisi terbawah. "Hasil survei itu tak identik dengan realitas," kata Rhoma di Banyuwangi, Selasa malam, 25 Maret 2014.
Si raja dangdut itu mencontohkan hasil survei yang dulunya menempatkan mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo alias Foke selalu di atas Joko Widodo atau Jokowi. Kenyataannya, Jokowi justru memenangi pemilihan kursi Gubernur DKI Jakarta. (Baca: Rhoma Irama Goyang Banyuwangi Hari Ini).
Rhoma menduga ia jarang muncul dalam bursa capres karena lembaga survei tidak mencantumkan namanya. Dia mengaku mendapatkan laporan ini dari para penggemarnya. "Misalnya, ada lima capres yang disurvei, nah, nama Rhoma itu tidak ada," katanya.
Padahal, dari berbagai konser yang digelar di sejumlah daerah untuk mengisi kampanye PKB, Rhoma mengklaim antusiasme warga untuk mendukungnya menjadi calon presiden pada pemilu mendatang sangat besar. (Baca: PKB Ajukan Mahfud dan Rhoma untuk Jokowi).
Hasil survei terbaru Pol-Tracking Institute yang dirilis Ahad, 23 Maret 2014 menyebutkan Rhoma Irama merupakan kandidat capres dengan kualitas terendah. Dia menduduki posisi terbawah dari 35 nama dalam hal kualitas kandidat capres. (Baca juga: Rhoma Buka Peluang Berpasangan dengan Jokowi).
Rhoma bersama Soneta Grup, Rabu, 26 Maret 2014, akan mengisi kampanye akbar PKB di Lapangan Maron, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur. Rhoma dijadwalkan berkampanye pada pukul 13.00 WIB. Menurut Rhoma, Banyuwangi menjadi daerah kelima yang ia datangi setelah Tasikmalaya, Aceh, Sragen, dan Jakarta.
IKA NINGTYAS
TERPOPULER:
MH370 Tak Terdeteksi Melewati Indonesia?
Indonesia Deteksi MH370 di Laut Cina Selatan
Berpikir Mundur, CEO Malaysia Airlines: Hatiku Sakit..
Teori Goodfellow Soal Sebab Jatuhnya MH370
Dicaci Kerabat Korban MH370, Ini Jawaban PM Malaysia