TEMPO.CO, Banyuwangi - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Imam Nachrowi, menilai positif kunjungan calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo ke keluarga Abdurahman Wahid pada Selasa kemarin, 25 Maret 2014. "Itu bagus," kata Imam Nachrowi seusai kampanye akbar PKB di Banyuwangi, Rabu, 26 Maret 2014.
Menurut Nachrowi, kedatangan Jokowi itu merupakan bentuk silaturahmi yang memang diperintahkan oleh agama. "Memang selayaknya begitu," kata dia.
PKB pun tak mempersoalkan apabila keluarga Gus Dur lebih mendukung PDIP atau Jokowi ketimbang calon presiden dari PKB. Saat ini, kata dia, PKB sedang berkonsentrasi untuk memenangi pemilihan legislatif pada 9 April 2014 mendatang. "Itu tidak jadi soal," kata dia.
Dalam kampanye akbar di Lapangan Maron, Banyuwangi, Imam Nachrowi memperkenalkan Rhoma Irama sebagai calon presiden PKB. Namun, untuk bisa mengusung calon presiden sendiri, PKB harus meraih minimal 20 persen kursi di DPR.
Nachrowi menilai, saat ini, banyak partai lain yang memperebutkan suara Nahdlatul Ulama. Parpol-parpol itu, kata dia, mulai mendekati basis NU seperti Muslimat, Fatayat, dan GP Anshor. "Tapi hanya PKB yang lahir dari NU," kata Nachrowi dalam orasi politiknya.
Nachrowi mengatakan partainya juga menjajaki kemungkinan untuk berkoalisi dengan PDIP guna mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Menjajaki parpol lain sudah, seperti PDIP," kata dia.
Selain PDIP, kata Nachrowi, penjajakan juga akan dilakukan terhadap semua parpol. Namun PKB masih akan menunggu hasil pemilu legislatif 9 April mendatang untuk memutuskan apakah akan berkoalisi. "Kami harus berhitung dengan perolehan suara dan kesamaan visi-misi parpol lain," kata dia.
Menurut survei internal, tutur Nachrowi, tingkat popularitas PKB masih di angka 11 persen. Berarti, PKB masih membutuhkan 9 persen supaya bisa meraup 20 persen kursi di DPR.
IKA NINGTYAS