TEMPO.CO , Yogyakarta - Kapten Arief, korban penganiayaan oleh delapan--sebelumnya ditulis sembilan--perwira TNI Angkatan Udara di Wing Pendidikan Terbang Landasan Udara Adisutjipto, Yogyakara, sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa atau bangsal, Rabu siang, 26 Maret 2014. Akibat penganiayaan yang terjadi pada 12 Maret lalu, ia dirawat di ruang ICU (intensive care unit) Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta, selama 14 hari.
"Setelah visit dokter tadi, kondisi sudah stabil dan dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Hanya kondisi psikisnya harus dipulihkan," kata Kepala Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito Marsekal Pertama Benny Tumbeleka saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 26 Maret 2014. (Baca: Dokter TNI AU Korban Pengeroyokan Masih di ICU)
Menurut dia, Kapten Arief yang bertugas di Wing Pendidikan Terbang Landasan Udara Adisutjipto masuk ke rumah sakit pada 12 Maret 2014. Arief dirawat di ruang ICU karena membutuhkan perawatan intensif. Setelah dirawat selama dua minggu di ruang ICU, karena kondisi mulai stabil, ia dipindahkan ke ruang bangsal perawatan. "Saya kira wajarlah ketika orang dipukuli masih ada trauma. Makanya, dia tidak mau terima orang-orang, butuh waktu," ujarnya.
Setelah dipindah ke ruang perawatan biasa, kata dia, Arief masih membutuhkan adaptasi. Baru satu-dua hari ke depan bisa pulang. Untuk kondisi medisnya, Benny tidak mau menyebutkan karena itu sudah menyangkut kondisi medis pasien. "Soal kondisi medis, janganlah, nanti saya melanggar hukum," kata Benny. (Baca: Karier Perwira Pengeroyok Dokter Arief Tamat?)
MUH. SYAIFULLAH
Terpopuler:
Apa Dasar PM Najib Sebut Seluruh Penumpang MH370 Tewas?
Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut