TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menyatakan nilai perolehan kontrak baru hingga 19 Maret 2014 mencapai Rp 4,8 triliun. Direktur Utama Wijaya Karya, Bintang Perbowo, mengatakan angka itu setara dengan 18,58 persen dari jumlah total target kontrak baru hingga akhir 2014 senilai Rp 25,83 triliun. “Proyek-proyek yang diperoleh perseroan sampai dengan Maret 2014 antara lain CBD Surabaya Apartemen senilai Rp 636,4 miliar,” ujarnya setelah rapat umum pemegang saham di Jakarta, Kamis, 27 Maret 2014.
Menurut dia, kontrak baru lainnya yang diraih perseroan adalah proyek Darma Husada Tower senilai Rp 401,8 miliar; terminal bahan bakar minyak Pulau Sambu, Kepulauan Riau (Rp 740,45 miliar); penimbunan gasolin Tanjung Uban, Kepulauan Riau (Rp 1,14 triliun); pengadaan jasa pembangunan infrastruktur dan gedung baru ITB (Rp 178,66 miliar); konstruksi fisik Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan (Rp 188,28 miliar); serta proyek pembangunan gedung kuliah Universitas Telkom di Bandung (Rp 110,22 miliar). (Baca juga: Wika Beton Patok Harga Saham Rp 590)
Baca Juga:
Bintang mengatakan pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk kinerja tahun buku 2013 sebesar Rp 170,98 miliar atau 30 persen dari total laba bersih yang dibukukan perseroan tahun lalu senilai Rp 569,9 miliar. (Lihat juga: Februari, WIKA Raih Kontrak Baru Rp 3,16 Triliun)
Direktur Keuangan Wijaya Karya, Ganda Kusuma, menyebut perseroan akan memperbanyak cadangan land bank atau tanah kosong. Meski demikian, persoalan tanah bukanlah hal mudah bagi perseroan. "Misalnya luas tanah, persoalannya banyak, oleh karenanya kami cari yang bersih secara legal," ucapnya. Ganda mengungkapkan belanja modal perseroan untuk pengadaan lahan oleh anak usaha Wijaya Karya, yaitu Wika Realty, mencapai Rp 75 miliar tahun ini.
MARIA YUNIAR
Baca Juga:
Terpopuler:
Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air?
SBY Resmikan Tiga Bandara di Kuala Namu
Kritik Habibie: Pemerintah Indonesia Bermental Dagang