TEMPO.CO, Jakarta - PLN memperkirakan puncak beban listrik di wilayah Jawa, Bali, dan Madura pada pelaksanaan pemilu 9 April 2014 mencapai 18.586 megawatt. Angka tersebut turun dibandingkan dengan beban puncak rata-rata hari biasa pada Oktober 2013, yang bisa mencapai 22.200 MW.
"Beban puncak pada sistem Jawa, Bali, dan Madura mengalami penurunan karena 9 April 2014 adalah hari libur di mana banyak kantor dan industri tidak beraktivitas," kata Direktur Operasi Jawa, Bali, Sumatera PT PLN, Ngurah Adnyana, di Kantor PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2014. (Baca: PLTGU Beroperasi, Krisis Listrik Sumatera Berkurang).
Sementara itu, khusus untuk wilayah Jakarta dan Tangerang, pada hari pemilu diperkirakan puncak beban listriknya mencapai 4.812 MW atau turun ketimbang rata-rata hari biasa yang bisa mencapai 6.753 MW. (Baca: PLN Siapkan Peredam Bising PLTD Kuala Namu).
Ngurah menyatakan PLN tidak akan melakukan pemadaman yang disengaja selama H-3 sampai H+7 pemilu. "Kami tidak merencanakan pemadaman aliran listrik untuk kepentingan pembangunan jaringan, rehabilitasi, atau pemeliharaan jaringan tenaga listrik saat pemilu," ujarnya.
Kendati begitu, Ngurah tak bisa menjamin pemilu tanpa mati lampu. "Listrik padam bisa saja terjadi gangguan pada sistem jaringan listrik, kejadian yang tidak terprediksi sebelumnya atau bencana alam," katanya. (Baca juga: PLTG Muara Tawar Komplet, PLN Hemat Rp 1,78 T).
PINGIT ARIA