TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Seorang pilot AirAsia diberhentikan dari pekerjaannya setelah mengirim komentar di Facebook mengenai pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu, 8 Maret 2014.
Bos grup AirAsia, Tan Sri Tony Fernandes, melalui akun Twitter-nya, membenarkan pemberhentian pilot tersebut. Dia mengatakan inilah karyawan pertama yang melanggar kebijakan khusus perusahaan dan kasusnya sedang diselidiki tanpa menyebut identitas pilot itu.
"Ada peraturan khusus untuk awak kami dalam memberikan komentar ke publik tentang MH370. Ini kewajiban atas rasa kepedulian untuk tidak menyakiti perasaan," kata Fernandes, Rabu, 26 Maret 2014. (Baca: Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?)
Pemimpin eksekutif AirAsia X Azran Rani Osman mengatakan pilot itu telah melanggar peraturan khusus perusahaan yang melarang setiap karyawan memberikan komentar terbuka terhadap suatu peristiwa yang sedang dalam penyelidikan.
Pada akun Facebook-nya, pilot itu membantah bahwa pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang termasuk awaknya itu mengalami kecelakaan. Ia kemudian menuding Putrajaya menyembunyikan informasi yang berhubungan dengan insiden itu. Akun Facebook si pilot kini tak lagi dapat diakses. (Baca:Politisi Malaysia Minta Informasi MH370 Dibatasi )
Sebelumnya, pemimpin eksekutif Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya menyimpulkan bahwa tak satu pun penumpang yang selamat di lokasi jatuhnya pesawat MH360. Ia merujuk pada pernyataan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak yang mengatakan, berdasarkan data satelit, penerbangan pesawat MH370 berakhir di Samudra Hindia.
MALAYSIA INSIDER | MARIA RITA HASUGIAN
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita MH370 lainnya
Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air?
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
Cina 'Musuh Dalam Selimut' Saat Pencarian MH370
Repotnya Inmarsat Buru Jejak MH370