TEMPO.CO, Bangkok – Tekad oposisi Thailand menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra rupanya sudah bulat. Bahkan, mereka diklaim telah menyusun kabinet pemerintah sementara untuk menggantikan kabinet pemerintah Yingluck.
Dilaporkan Bangkok Post, hari ini, Nattawut Saikuar, Sekjen United Front for Democracy Against Dictatorship (UDD) telah mengungkapkan daftar menteri kabinet sementara yang diklaim akan diajukan oleh kelompok oposisi People Democratic Reform Committee (PDRC) yang selama ini menggencarkan protes terhadap pemerintahan Yingluck.
Nattawut menyatakan, jika PDRC berhasil merebut kekuasaan, pemimpinnya, Suthep Thaugsuban, akan memegang otoritas penuh atas negara dan memilih sendiri delapan-sembilan calon anggota kabinet yang dia pimpin itu.
Menurut dia, beberapa nama yang sudah tak asing lagi akan dipanggil untuk mengisi jabatan ini. Di antaranya, bekas Menteri Keuangan Pridiyathorn Devakula dan Thanong Bidaya, mantan Rektor Institut Nasional Administrasi Pembangunan (Nida) Sombat Thamrongthanyawong, mantan Rektor Universitas Thammasat Surapon Nitikraipot, Wakil Ketua PDRC Seri Wongmontha, serta Ketua Mahkamah Konstitusi Hakim Jarun Pukditanakul.
Ia juga menuturkan, Pramon Sutheewong, pemimpin organisasi antikorupsi berbasis bisnis di Thailand, bisa menjadi Menteri Ekonomi, sedangkan Sekretaris Permanen untuk Kesehatan Masyarakat Narong Sahametha dapat ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan Masyarakat.
Sementara itu, beberapa menteri potensial juga diprediksi menjalankan kabinet ini. Mereka adalah mantan Menteri Luar Negeri Prasong Soonsiri, mantan senator Jermsak Pinthong dan Kaewsan Atibhodi, Rektor Universitas Thammasat Somkid Lertpaitoon, Dekan Fakultas Hukum Nida Banjerd Singkaneti, serta kritikus sosial Prawase Wasi.
Menanggapi pernyataan ini, Suthep tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Ia hanya mengatakan, jika Nattawut ingin tahu siapa perdana menteri sementara, Yingluck harus mengundurkan diri secepatnya. Bahkan, ia tidak terlalu peduli terhadap daftar nama kabinet yang dipaparkan Nattawut.
Pernyataan Nattawut ini justru dinilai oleh mantan anggota parlemen Partai Demokrat Phitsanulok Warong Dejkitwikrom sebagai provokasi negatif untuk mengaduk perasaan publik. Ia menilai Nattawut berupaya menciptakan sentimen kabinet yang buruk.
ANINGTIAS JATMIKA | BANGKOK POST
Terpopuler
Cina 'Musuh Dalam Selimut' Saat Pencarian MH370
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
Radar TNI yang Mungkin Memantau Malaysia Airlines
Komentari MH370 di Facebook, Pilot AirAsia Diskors