TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum terputus, kontak terakhir pesawat Malaysia Airlines MH370 menunjukkan pesawat nahas itu sedang mengarah ke perairan Teluk Thailand. Daerah itu, oleh masyarakat Malaysia biasa disebut Teluk Siam, memiliki luas 320.000 kilometer persegi.
Inilah detik-detik perjalanan pesawat Malaysia Airlines MH370 sebelum menghilang.
Pukul : 00.36.30
Pesawat MH370 siap-siap menuju Beijing, Cina. Pilot waktu itu sempat meminta izin kepada menara kontrol.
MH370: ATC, ini MH370, selamat pagi.
ATC: Selamat pagi, MH370, ini menara kontrol KL. Tolong ke A10 32R.
Pukul 00.40.38
Menara kontrol mulai mengizinkan pilot MH370 bersiap di landasan.
ATC: MH370, posisi 32R, landasan siap. Diizinkan takeoff. Selamat malam.
Tepat pada pukul 00.42.05 waktu Malaysia, MH370 meninggalkan bandara. Pesawat itu dijadwalkan mendarat di Beijing pada pukul 06.30 dalam hari yang sama.
Pukul 00.42.10
Menara kontrol mengarahkan pesawat MH370.
ATC: Posisi MH370 terkonfirmasikan, ketinggian 180, ikuti perintah, berbelok ke kanan, target IGARI waypoint.
Pukul 00.46.51
Menara kontrol Bandara Kuala Lumpur meminta pesawat MH370 menambah ketinggian.
ATC: MH370, silakan naik ke ketinggian 250. Pada pukul 00.50.06 menara kontrol kembali meminta pilot MH370 menaikkan posisi pesawat.
ATC: MH370, naik ke ketinggian 350.
Saat perintah itu dikeluarkan, posisi pesawat masih di Malaysia.
Pukul 01.02
Pesawat MH370 terpantau radar Malaysia sedang melintasi perbatasan Negara Bagian Pahang dan Kelantan di posisi 4,7 Lintang Utara dan 102,52 Bujur Timur. Waktu itu pesawat melaju dengan kecepatan 866 kilometer per jam.
Sebelum pesawat hilang dari radar, menara kontrol menghubungi pilot untuk berganti komunikasi dengan menara kontrol Kota Ho Chi Minh. Kontak terakhir terjadi pukul 01.19.24 .
ATC: MH370, silakan mengontak Ho Chi Minh City, selamat malam.
Tidak lama kemudian, pilot MH370 langsung menanggapinya.
Pukul 01.19.29
MH370: Baik, selamat malam.
Posisi kontak terakhir dengan menara kontrol terjadi di lokasi 6,68 Lintang Utara dan 103,46 Bujur Timur di atas Teluk Thailand. Saat itu pesawat sedang melaju dengan kecepatan 876 kilometer per jam.
Pukul 01.21
Pesawat menghilang dari layar kontrol lalu lintas udara saat transponder—yang merespons radar sipil—dimatikan. Menara kontrol Ho Chi Minh mengatakan pesawat MH370 itu gagal check in sesuai dengan jadwal pada pukul 01.21. (baca: I Love You, Ucapan Terakhir Pramugara MH370).
Setelah hilang dari pantauan radar menara kontrol, pesawat MH370 berhasil diketahui menjauh dari rute awal menuju Beijing. Radar militer Malaysia pada pukul 02.15 berhasil memantau pesawat MH370 berada di selatan Pulau Phuket, Thailand, di Selat Malaka dan sudah berjarak ratusan kilometer dari lokasi terakhir yang diketahui.
Pukul 02.40
Pesawat MH370 kembali terpantau oleh radar Malaysia. Kali ini pesawat bergerak lebih ke dalam Selat Malaka. Pesawat terpantau di dekat Pulau Perak, sebelah utara Kota Lhoksemawe. Keberadaan pesawat setidaknya bergeser 500 kilometer dari pantauan radar terakhir di Teluk Thailand.
Pantauan radar di sekitar Pulau Perak merupakan rute yang masuk akal menuju penemuan puing-puing yang ditemukan Australia. Pada 24 Maret 2014, Australia menyatakan menemukan puing di dekat Perth.
Dua puing ditemukan mengambang sekitar 2.500 kilometer barat daya Kota Perth, Australia. Posisinya berada di 43,58 Lintang Selatan dan 90,57 Bujur Timur, tepat di antara lautan Australia, Afrika bagian selatan, dan Antartika. Saat ini jumlah puing yang terdeteksi 122. (baca:Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?)
EVAN | PDAT | Sumber Diolah Tempo
Berita Terpopuler Lain
Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air?
Komentari MH370 di Facebook, Pilot AirAsia Diskors
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius