TEMPO.CO, Beijing - Cina akan meningkatkan pengamanan Internet sebagai respons atas laporan bahwa pemerintah Amerika Serikat memata-matai raksasa telekomunikasi negara komunis itu.
Badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), dilaporkan menciptakan "pintu belakang" ke jaringan yang dikelola raksasa perusahaan telekomunikasi Cina, Huawei Technologies Co.
Laporan soal ini berasal dari dokumen yang diberikan oleh mantan analis dari NSA, Edward Snowden, dan diungkap oleh New York Times dan Der Spiegel.
"Ini menelanjangi kemunafikan pemerintahan Amerika Serikat," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Cina, Geng Yansheng, seperti dilansir Reuters, Kamis, 27 Maret 2014.
Pemerintah Cina tampak marah besar atas tindakan mata-mata Amerika Serikat. Ia juga menyindir orang-orang Amerika Serikat yang selalu menyalahkan peretas Cina atas suatu serangan digital. "Kejadian ini seperti maling berteriak maling," kata Geng.
Pemerintah Cina tidak menjelaskan lebih jauh ihwal apa yang akan dilakukan untuk memperkuat keamanan Internet tersebut.
Gedung Putih mengakui aksi itu, tapi mereka mengatakan pemerintah Amerika Serikat tidak memata-matai Cina untuk keuntungan komersial. Aksi itu diklaim hanya merupakan bagian dari ketegangan Cina-Amerika, saat masing-masing pihak dituduh saling mengintai.
Geng juga memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak menjual senjata ke Taiwan, yang dianggap sebagai provinsi pembangkang. Tindakan Amerika Serikat menjual senjata ke pulau yang memiliki aturan dan sistem demokrasi sendiri itu sudah sejak lama membuat Beijing murka.
REUTERS | ROSALINA
Topik Terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita Terpopuler:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?