TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana berjanji tak akan macam-macam bila kelak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. (Baca: Lulung: Ahok Bukan Negarawan)
"Kami sebagai partai politik harus menjaga hasil konstitusi. Bila Pak Jokowi menjadi Presiden, otomatis memang Ahok jadi gubernur," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan yang akrab dipanggil Haji Lulung itu saat dihubungi Tempo, Rabu, 26 Maret 2014.
Dia menyatakan tak memiliki alasan menolak penetapan Ahok sebagai gubernur. "Apa alasannya kalau harus menolak? Harus jelas dulu dong alasannya," ujarnya. Tidak ada opsi lain, kata dia, kecuali menerima Ahok sebagai gubernur. "Karena itu sesuai konstitusi, kami menghargai itu," ujarnya.
Namun, ia menegaskan, sikapnya tak akan melunak walau Ahok sudah naik jabatan. Sebelumnya, ia dikabarkan pernah terlibat perseteruan dengan Ahok terkait dengan pengelolaan Pasar Tanah Abang. (Baca: Ahok Vs Lulung, Sesepuh Tanah Abang Prihatin)
Saat itu Lulung merasa namanya dicemarkan karena dianggap membekingi sejumlah pedagang kaki lima di Tanah Abang. Perseteruan itu sempat memanas dan membuat hubungan antara eksekutif dan legislatif dari fraksi Partai Kabah tak mesra.
Belakangan, hubungan mereka membaik. Bahkan Ahok kemarin mengatakan hubungannya dengan Lulung baik-baik saja. Ia juga menyatakan merasa tak pernah memiliki masalah dengan politikus PPP itu. (Baca juga: Profil Lulung Lunggana, Bisnis Keras di Tanah Abang)
Namun sekali lagi Lulung mengingatkan, ia tak akan mengubah sikap kritisnya terhadap siapa saja yang menjabat Gubernur DKI Jakarta. "Saat ini belum (ada protes), tapi ya kalau nanti bagaimana-bagaimana, lihat saja nanti," ujarnya sambil tertawa.
M. ANDI PERDANA
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?
Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut