TEMPO.CO, Kupang - Hingga 13 hari menjelang pemilu legislatif pada 9 April 2014, Provinsi Nusa Tenggara Timur masih kekurangan 47 ribu surat suara yang mengalami kerusakan dan belum diganti.
"Ada sekitar 47 ribu surat suara yang ditemukan rusak setelah disortir," kata juru bicara KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe, kepada Tempo, Kamis, 27 Maret 2014. Surat suara rusak itu tersebar di 21 kabupaten/kota di daerah itu.
KPU pusat, menurut dia, berjanji akan memenuhi kekurangan surat suara karena rusak itu pada 31 Maret 2014. Karena itu, KPU kabupaten/kota berencana baru akan mengedrop surat suara pemilu ke tempat pemungutan suara (TPS) pada H-5 atau sekitar tanggal 4 April 2014.
Kerusakan surat suara itu, kata dia, kebanyakan karena sobek dan noda tinta yang membuat nama calon tak terbaca. Sedangkan logistik yang sama sekali belum diterima KPU kabupaten/kota adalah template untuk DPD RI. "Distribusi surat suara ke TPS disesuaikan dengan DPT ditambah 2 persen sebagai cadangan," katanya.
Namun, dengan adanya penambahan pemilih dalam daftar pemilih khusus (DPK) sebanyak 40 ribu lebih, maka diminta kepada KPU daerah untuk melakukan pemetaan di setiap TPS atas pemilih yang pindah atau meninggal untuk menyiasati kemungkinan terjadinya kekurangan surat suara.
KPU, kata dia, mengalokasikan penambahan surat suara untuk mengakomodasi pemilih yang terdaftar dalam DPK. Sebab, surat suara yang dicetak sesuai dengan DPT yang telah ditetapkan pada Februari 2014 lalu sebanyak 3.094.988 pemilih. "Ada sekitar sebelas ribu pemilih yang dicoret karena meninggal dan pindah," katanya.
YOHANES SEO
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?