TEMPO.CO, Padang - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Barat telah mengirimkan surat kepada Ketua Dewan Pimpinan Pusat partai itu untuk mempertimbangkan tokoh dari Minangkabau sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. “Kami bermaksud agar sejarah Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta terulang dalam Pemilu 2014,” kata Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat Alex Indra Lukman.
Selain sejarah Dwi-Tunggal, juga mengulangi duet Jawa dan Minangkabau. Sebab, Jokowi merepresentasikan tokoh Jawa. Maka tinggal mencari calon pendamping dari kalangan tokoh Minangkabau. Menurut Alex, saat ini banyak tokoh Minang. Di antaranya Gamawan Fauzi, Tifatul Sembiring, Linda Tahir Gumelar, Chatib Basri, M. Luthfi, Musliar Kasim, Irman Gusman, Basrief Arief, Fasli Djalal, serta Dino Pati Djalal. (Baca: Diam-diam Jokowi Incar Massa Islam).
Alex mengatakan tokoh Minang yang akan disandingkan dengan Jokowi tidak harus dari internal PDI Perjuangan. Yang penting berdarah Minang dan cocok dengan Jokowi sehingga Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta benar-benar kembali terulang. “Masyarakat Sumbar bisa mencapai konsensus agar itu terwujud, dan siap mencarikan tokohnya,” ujar Alex. (Baca: Cara Jokowi Ngeles Saat Ada Agenda Rahasia).
Pakar politik Universitas Andalas, Asrinaldi, mengatakan gagasan Alex itu menarik. Apalagi jika benar-benar didasarkan pada keinginan mengulang sejarah Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta. Namun Asrinaldi meragukannya. Bahkan menduga itu sekadar wacana untuk menarik dukungan suara masyarakat Sumatera Barat demi kemenangan PDI Perjuangan. Apalagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum pernah menang di daerah berpenduduk sekitar 4,5 juta itu.
Menurut Asrinaldi, Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta bukan hanya terbukti integritasnya sebagai pemimpin bangsa, tapi juga kental jiwa nasionalismenya. Sebaliknya, Jokowi bukanlah representasi Soekarno dalam berbagai hal. “Jokowi diusung sebagai calon presiden semata-mata untuk memenangkan PDI Perjuangan dalam pemilu legislatif,” ucapnya. (Baca juga: Cawapres Jokowi Diusulkan dari Tentara).
Meski demikian, Asrinaldi menyebutkan sejumlah nama yang bisa digadang sebagai pendamping Jokowi. Di antaranya Irman Gusman. Namun, menurut Asrinaldi, Ketua DPD RI itu belum menampakkan karya nyata sebagai petinggi di lembaga senator itu. Tokoh lainnya adalah Gamawan Fauzi. Namun Menteri Dalam Negeri itu pernah berbuat dosa kepada PDI Perjuangan. Asrinaldi tidak menjelaskan dosa apa yang pernah dilakukan Gamawan.
ANDRI EL FARUQI